Kamis, 29 Oktober 2015

Kelompok 3 HI - ASTENG - Geografis, Demografis & Sosial-Budaya Negara-Negara Asia Tenggara


HUBUNGAN INTERNASIONAL DI KAWASAN ASIA TENGGARA





Nicolaus Cesar Simanjuntak               1202045072

Teddy Prasetyo                                  1202045087

Sonia Regina Fransisca                       1202045057

Shita Udi Fitrizia                                1202045059

Farah A. Winadya                             1202045070

Hellen adeline                                     0902045165

Puput Melati                                       1302045133

Qorina Aulia                                       1302045119

Riski Arianti                                        1302045110

Akhmad Ferdy                                    1102045120








1.     INDONESIA

A.    Kondisi Geografis Indonesia


Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Negara ini juga memiliki posisi geografis yang unik sekaligus menjadikannya strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak Geografis Indonesia yang berada di antara dua samudera dan dua benua sekaligus memiliki perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan Internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat secara langsung dengan sepuluh negara di kawasan. Keadaan ini menjadikan Indonesia rentan terhadap sengketa perbatasan dan ancaman keamanan yang menyebabkan instabilitas dalam negeri dan di kawasan.  Keberadaan Indonesia akan di pengaruhi oleh kondisi dan letak geografisnya, maka tata kelola sumber daya alam, wilayah perbatasan dan pertahanan yang mumpuni sangat diperlukan.


Ada beberapa jenis kondisi geografis bangsa Indonesia. Yaitu kondisi fisis, serta kondisi Indonesia di tinjau dari lokasinya.

  1. Kondisi  fisis Indonesia
  2. Letak geografis
  3. Posisi silang
  4. Iklim
  5. Sumber-sumber daya alam
  6. Faktor-faktor sosial politik
  7. Lokasi fisikal Indonesia : keberadaan pada lokasi ini adalah faktor geopolitik utama yang mempengaruhi perpolitikan di Indonesi. Berdasarkan kondisi fisikal, negara Indonesia berada pada dua benua yang dihuni oleh berbagai bangsa yang memiliki karakteristik masing-masing yaitu benua Asia dan Australia. Selain itu, Indonesia pun berada di antara dua samudera yang menjadi jalur perhubungan berbagai bangsa, yaitu samudera pasifik dan Hindia.


B.     Kondisi Demografi Indonesia

Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 245 juta jiwa, menjadikan negara ini negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Pulau jawa merupakan salah satu daerah terpadat di dunia, dengan lebih dari 107 jiwa juta jiwa tinggal didaerah dengan luas sebesar New York. Indonesia memiliki budaya dan bahasa yang berhubungan namun berbeda. Sejak kemerdekaanya Bahasa Indonesia (sejenis dengan bahasa Melayu) menyebar ke seluruh penjuru Indonesia dan menjadi bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi, pendidikan, pemerintahan dan bisnis.

Penduduk


Migrasi penduduk besar-besaran ke wilayah Indonesia dari Hindia Belakang diyakini setidak-tidaknya terjadi atas 2 gelombang migrasi. Migrasi besar-besara pertama, beberapa abad sebelum masehi, saat ini dikenal sebagai rumpun Proto-Melayu yang hidup didaerah pedalaman dan pegunungan di wilayah Nusantara dan imigrasi besar-besaran kedua menjelang abad masehi, saat ini hidup di daerah pesisir dan daratan rendah dikenal sebagai rumpun Deutro-Melayu. Ras di Indonesia sebagai besar adalah ras dari rumpun bangsa Mongoloid mendiamin daratan Indonesia bagian barat dan daratan Indonesia bagian Tengah, sebagian kecil terutama di daratan Indonesia bagian Timur didiami oleh Ras Melanesia dari rumpun bangsa Australoid. Imigran ke Indonesia terutama dari China tenggara, merupakan penduduk keturunan asing yang terbanyak, menyebar hampir di semua kota besar di Indonesia. Demikian pula pendatang dari Arab, Hadramaut Yaman merupakan kelompok pendatang kedua terbanyak dan disusul oleh pendatang dari Hindia dan sekelompok kecil dari Eropa. Suku bangsa pribumi yang terbanyakpresentasenya di Indonesia adalah suku jawa dan disusul oleh suku Sunda. Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar antar lain :

  • Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa, sangat jarang di Klimantan dan Irian
  • Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar
  • Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang etrsedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.
  • Distribusi kegiatan ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar di pulau Jawa.
  • Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal, belum mendapatkan perhatian serius
  • Indeks kesehatan masih rendah, angka kematian Ibu dan Angka kematian Bayi masih tinggi


C.    Kondisi Etnografi Indonesia

Etnografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Etnos berarti bangsa dan grafis berarti tulisan atau deskripsi. Jadi ethnografi adalah tulisan atau deskripsi/gambaran tentang kebudayaan suatu suku bangsa di suatu tempat. Kajian ethnografi bersifat holistic atau menyeluruh, hal ini didasarkan pada pandangan bahwa budaya merupakan keseluruhan sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang tidak dapat dipisahkan. Ethnografi merupakan kajian yang sangat penting dalam Antropologi, karena para Antropolog dapat mengetahui keidupan masyarakat secara lebih BHINEKA TUNGGAL IKA.

Bhineka Tunggal Ika berasal dari bahasa sanksekerta yaitu bhineka berarti beda,Tunggal Ika berarti satu. Bhineka Tunggal Ika berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Menurut para ahli sejarah kata Bhineka Tunggal Ika pertama kali ditemukan pada Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular saat Raja Hayam Wuruk berkuasa di Kerajaan Majapahit (1350-1389). Adapun keanekaragaman bangsa Indonesia antara lain diakibatkan oleh: Keadaan Geografi,Etnis,dll.

Makna Bhineka Tunggal Ika bagi bangsa Indonesia antara lain :

  • Bhineka Tnggal Ika mendasari perwujudan integrasi nasional .
  • Pancasila sebagai salah satu isi (substansi) yang berfungsi didalam proses integrasi nasional.
  • Integrasi nasional berkaitan dengan pembangunan kebudayaan secara nasional.
  • Budaya nasional sebagai sistem gagasan yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia.
  •  Penggambaran perwujudan budaya nasional melaui pakaian, bahasa, perilaku, dan artefak.
  • Pancasila dalam proses integrasi nasional memiliki fungsi yaitu :

  1.    Sebagai jiwa bangsa Indonesia.
  2.    Sebagai kepribadian bangsa.
  3.    Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara.
  4.    Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber hukum bagi negara.

Fungsi Konsep Bhineka Tunggal Ika antara lain : sebagai semboyan bangsa Indonesia, berkaitan dengan perwujudan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelengaraan kehidupan bermasayrakat,berbangsa dan bernegara. Konsep ini antara lain dapat diartikan sebagai cara memandang Indonesai sebagai satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan nasional. 

Penjabaran mengenai hal ini bisa dilihat sebagai berikut :

  • Ideologi : Indonesia sebagai satu kesatuan ideologi Pancasila.
  • Politik : Indonesia sebagai satu kesatuan politik kenegaraan dalam wadah negara kesatuan RI.
  • Ekonomi : Indonesia sebagai satu kesatuan ekonomi nasional.
  • Sosial : Indonesia sebagai satu kesatuan masyarakat walaupun terdiri dari banyak suku bangsa.
  • Budaya : Indonesia sebagai satu kesatuan budaya nasional didukung oleh budaya daerah.
  • Pertahanan dan keamanan : Indonesia sebagai satu kesatuan petahanan dan keamanan terhadap kemungkinan adanya ancaman, tantangan, halangan, gangguan baik dari luar maupun dari dalam yang dapat mengganggu keamanan dalam negeri.
  • Nasional : Indonesia sebagai satu kesatuan bangsa yang bulat dan utuh


Keadaan Sosial Budaya Indonesia

Secara spesifik keadaan sosial budaya Indonesia sangat kompleks, mengingat penduduk Indonesia kurang lebih sudah di atas 200 juta dalam 30 kesatuan suku bangsa. Oleh karena itu pada bagian ini akan dibicarakan keadaan sosial budaya Indonesia dalam garis besar. Kesatuan politis Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas 6000 buah pulau yang terhuni dari jumlah keseluruhan sekitar 13.667 buah pulau. Dapat dibayangkan bahwa bahasa Indonesia yang dijadikan sebagai bahasa nasional belum tentu sudah tersosialisasikan pada 6000 pulau tersebut, mengingat sebagian besar bermukim di pedesaan. Hanya 10-15% penduduk Indonesia yang bermukim di daerah urban. Indonesia sudah tentu bukan hanya Jawa dan Bali saja, karena kenyataan Jawa mencakup 8% penduduk urban. Sementara itu bahasa Indonesia masih dapat dikatakan sebagai “bahasa bagi kaum terdidik/sekolah

Demikianlah, Indonesia sebagai sebuah “nation state” yang menurut Benedict Anderson merupakan sebuah imajinasi. Kenyataan di dalam “nation state” terdapat komunitas dalam kemajemukan (heterogeneity), perbedaan (diversity). Dengan demikian bahasa Indonesia merupakan suatu pengertian tanda budaya yang didalamnya penuh dengan perbedaan (hibriditas). Hampir sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di daerah “rural” sehingga budaya heterogen pedesaan sangat mewarnai pola tutur bahasa Indonesia. Kenyataan menunjukkan tidak semua masyarakat Indonesia hidup di daerah industri dan berperan sebagai masyarakat industrial, masyarakat informatif, dan bagian dari masyarakat global. Di sebaran pulau-pulau Indonesia masih ditemui kebudayaan “hunting and gathering” yang terdapat secara terbatas di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan beberapa pulau kecil lain yang kira-kira berjumlah 1-2 juta dengan pola hidup langsung dari alam. Hampir semua pula di Indonesia masih banyak kebudayaan masyarakat bercorak agraris, baik dengan bercocok tanam yang berpindah-pindah, pertanian tadah hujan, pertanian irigasi sawah, perkebunan dan pertanian mekanis. Oleh karena unsur budaya agraris masih mendominasi masyarakat Indonesia, maka masih dijumpai masyarakat dengan akar primordialisme yang kuat serta kebiasaan feodal. Hal ini turut mengkondisikan warna kebudayaan Indonesia serta masyarakat dalam bertutur dalam bahasa Indonesia. Terlebih-lebih kondisi sekarang, saat politik memberi kesempatan desentralisasi dan hak otonom, maka semangat primordialisme dapat muncul dalam berbagai aspek salah satunya dalam penggunaan bahasa Indonesia.

Oleh sebab itulah dalam memahami Sosial Budaya dan psikologi masyarakat Indonesia yang nantinya berimplikasi pada tindak tutur berbahasa Indonesia, paling tidak dalam pendekatan silang budaya memperhatikan tiga hal yaitu :

 (a) masyarakat dalam perspektif agama,

(b) perspektif spiritual, dan

(c) perspektif budaya. 

Dari perspektif agama, masyarakat Indonesia dalam berperilaku menyelaraskan diri dengan tatanan yang diyakini berasal dari Tuhan, perspektif spiritual merujuk pada pengembangan potensi-potensi internal diri manusia dalam aktualisasi yang selaras dengan hukum non materi, dan perspektif budaya yang merujuk pada tradisi penghayatan dan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan untuk membangun sebuah kehidupan yang comfort baik secara individu maupun kolektif. Dalam konteks perubahan social sekarang masyarakat Indonesia dalam sekat pluralisme terakomodasi secara otomatis dalam civics responsibility, social economics responsibilities, dan personal responsibilityKeadaan Sosial Budaya Indonesia.


2.     LAOS

A.    Keadaan Geografis


Laos adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang terjepit dan tidak punya wilayah laut. Laos berada di sebelah barat Vietnam, batas sebelah utara adalah Cina. Negara tetangga lain adalah Thailand di sebelah selatan dan Myanmar di barat laut. Luas wilayah Laos adalah 236.800 km. Sekitar 70% wilayah Laos berbentuk pegunungan dan terdapat Gunung Bia setinggi 2.819 meter yang merupakan gunung tertinggi di negara ini. Sekitar 55 persen wilayah ini ditutupioleh berbagai jenis hutan, yaitu hutan hujan tropis, hutan bambu, dan hutan yang tercampur dengan vegetasi tropis. Laos adalah satu-satunya negara yang tak berpantai di Asia Tenggara.  Iklim di Laos adalah iklim tropis dengan rata-rata suhu antara 24° C disebelah utara dan 26° C sebelah selatan. Dilaos terdapat 3 musim, yaitu Musim hujan dengan udara yang panas, pada waktu daerah ini berada dibawah pengaruh angin musim barat daya dari Juni - Oktober , musim kemarau yang sejuk, apabila angin musim datang dari arah barat bulan November – Februari dan usim kemarau yang panas dari Maret sampai Mei. Laos merupakan negara yang terhimpit oleh daratan di Asia Tenggara dan diselimuti hutan lebat yangkebanyakan bergunung-gunung, di mana salah satunya yang tertinggi adalah Phou Bia dengan ketinggian2.817 m dari permukaan laut. Laos juga memiliki beberapa dataran rendah dan dataran tinggi. Sungai Mekong membentuk sebagian besar dari perbatasannya dengan Thailand, sementara rangkaian pegunungan dari Rantai Annam membentuk sebagian besar perbatasan timurnya dengan Vietnam. Pada1993, pemerintah mencanangkan 21% dari wilayah negara sebagai Area Konservasi KeanekaragamanHayati Nasional (National Biodiversity Conservation Area/NBCA), yang mungkin akan dikembangkanmenjadi sebuah taman nasional. Bila telah selesai, maka ia diperkirakan akan menjadi taman nasionalterbaik dan terluas di Asia Tenggara. Sejumlah spesies binatang baru telah ditemukan atau ditemukan kembali di Laos beberapa tahun terakhir.Termasuk di dalamnya kelinci Annam, saola, dan yang terbaru adalah tikus batu Laos atau kha-nyo.


B.     Keadaan Demografis

Jumlah Penduduk dan Perkembanganya


Dengan luas wilayah Negara 239.800 km2, Laos mempunyai penduduk yang tergolong jarang. Pada pertengahan tahun 2004, jumlah penduduk Laos hanya 5,8 juta jiwa, dengan angka kelahiran 36 dan angka kematian 13. Rata-rata pertumbuhan penduduk alami Laos adalah 2,3% per tahun. Diperkirakan pada tahun 2025, jumlah penduduk Laos akan mencapai 8,6 juta jiwa. Sedangkan jumlah penduduk pada tahun 2010 adalah kurang lebih 6,4 juta jiwa. Penduduk Laos terdiri dari berbagai etnis, orang Lao hidup di tanah rendah dan dekat sungai. Orang Thai hidup di daratan tinggi, orang Mon khmer hidup menyebar di wilayah Laos, dan orang Meo (pendatang dari Cina Selatan). Serta Yao hidup di daerah pegunungan yang merupakan pendatang dari Cina Selatan. Pada tahun 1975 pemerintahan Laos berbentuk kerajaan konstitusional. Namun, setelah itu hinhga sekarang, pemerintahan Laos berbentuk Republik dengan kepala Negara seorang presiden dan kepala pemerintahan dijabat oleh Perdana Menteri.

Pola Perekonomian 

Pemerintah Laos adalah salah satu dari sekian negara komunis yang tersisa, memulai melepas kontrol ekonomi dan mengizinkan berdirinya perusahaan swasta pada tahun 1986. Hasilnya, pertumbuhan ekonomi melesat dari sangat rendah menjadi rata-rata 6% per tahun periode 1988-2004 kecuali pada saat krisis finansial Asia yang dimulai pada 1997. Seperti negara berkembang umumnya, kota-kota besarlah yang paling banyak menikmati pertumbuhan ekonomi, misalnya di Vientiane, Luang Prabang, Pakxe, dan Savannakhet yang mengalami pertumbuhan signifikan beberapa tahun terakhir.

Jenis kegiatan perekonomian di Negara Laos:

1. Pertanian dan Perkebunan. Pertanian merupakan kegiatan utama di Laos utama (41% dari pendapatan negara). Hasilnya berupa: • Padi, Jagung, Tembakau (di dataran Vientiane) • Kopi (Plato Bolovens) • Kapas (di selatan) • Tanaman sampingan seperti pisang, kelapa, pepaya dll (di daerah-daerah lembah Sistem pertanian di Negara Laos sangat bergantung pada irigasi dari Sungai Mekong.

2. Perikanan. Perikanan di negeri ini tidak memiliki arti komersial. Tangkapan ikanya berasal dari Sungai Mekong, yaitu ikan Karper dan ikan Perch. Pusat-pusat penangkapan ikan dinegara Laos adalah Vientiane, Pakxan, Savvanakhet, Thakhet, dan Hovayxay.

3.Kehutanan. Luas Hutan di Laos kira-kira adalah 130.000 km2. Hasil hutan utama adalah kayu jati dan kayu-kayu keras lainya. Selainn itu hutan di Negara Laos juga menghasilkan getah, dammar, dan minyak Balsem.

4. Pertambangan. Timah dan Bijih Besi merupakan hasil tambang utama di Laos. Laos juga memiliki sumber-sumber tambang mineral, seperti timah, tembaga, emas, dan perak, namun belum dapat dimanfaatkan secara maksimal, oleh karena itu ekonomi Laos menerima bantuan dari IMF dan sumber internasional lain serta dari investasi asing baru dalam bidang pemrosesan pertambangan, khususnya tembaga dan emas.

5. Perdagangan. Negara Laos mengembangkan sektor perdagangan dengan komoditas ekspor utama berupa hasil pertanian (beras, tembakau, kopi), hasil hutan (kayu mentah, kayu olahan, dan berbagai jenis kerajinan), dan hasil tambang berupa timah. Sementara itu impor utama berupa kendaraan bermotor, mesinmesin, dan besi baja.

6. Industri. Kawasan hutan di Laos cukup luas dan lebat. Hal ini menjadikan hasil hutan sebagai salah satu bahan baku industri utama. Hasilnya seperti kayu jati, damar, dan kayu keras lainnya. Berbagai bentuk kegiatan industri di Laos yang memanfaatkan sumber daya hutan diantaranya industri pemotongan kayu dan pengolahan kayu. Selain itu, terdapat juga industri pengolahan bahan tambang dan pengolahan makanan

7. Pariwisata. Pariwisata adalah industri dengan pertumbuhan tercepat di Laos. Potensi sumber daya alam yang ada di Laos belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk disajikan sebagai objek wisata. Oleh karena itu, pemerintah Laos cenderung mengembangkan wisata budayanya.

8.Transportasi. Sebagian besar dari wilayahnya kekurangan infrastruktur memadai. Laos masih belum memiliki jaringan rel kereta api, meskipun adanya rencana membangun rel yang menghubungkan Vientiane dengan Thailand yang dikenal dengan Jembatan Persahabatan Thailand-Laos. Jalan-jalan besar yang meghubungkan pusat-pusat perkotaan, disebut Rute 13, telah diperbaiki secara besar-besaran beberapa tahun terakhir, namun desa-desa yang jauh dari jalan-jalan besar hanya dapat diakses melalui jalan tanah yang mungkin tidak dapat dilalui sepanjang tahun. Ada telekomunikasi internal dan eksternal yang terbatas, terutama lewat jalur kabel, namun penggunaan telepon genggam/handphone telah menyebar luas di pusat perkotaan. Listrik tidak tersedia di banyak daerah pedesaab atau hanya selama kurun waktu tertentu. Alat transportasi di Laos di dominasi oleh Transportasi darat.


Etnografi Dan Sosial Budaya

Awal sejarah Laos didominasi oleh Kerajaan Nanzhao, yang diteruskan pada abad ke-14 oleh kerajaan lokal Lan Xang yang berlangsung hingga abad ke-18, setelah Thailand menguasai kerajaan tersebut. Kemudian Perancis menguasai wilayah ini di abad ke-19 dan menggabungkannya ke dalam Indochina Perancis pada 1893. Setelah penjajahan Jepang selama Perang Dunia II, negara ini memerdekakan diri pada 1949 dengan nama Kerajaan Laos di bawah pemerintahan Raja Sisavang Vong. Penghuni asli Laos adalah orang-orang Austroasiatik, yang hidup dari berburu dan meramu sebelum datangnya masa pertanian.
Para pedagang Laos, yang cekatan dalam mengarungi sungai menggunakan kano, menggunakan jalur yang menembus pegunungan terutama sungai-sungai. Rute sungai yang paling penting adalah Mekong karena banyak anak sungainya memungkinkan para pedagang menembus jauh ke pedalaman, tempat mereka membeli hasil bumi seperti kapulaga, kapur barus, sticklac dan banyak makanan lainnya. Sebagian besar penduduk di negara ini adalah orang Laos yang secara etnis, mirip dengan bangsa Thai. Bahasa Thailand dan bahasa Laos pun memiliki kemiripan. sedangkan yang ada di wilayah selatan, didiami oleh suku-suku seperti Lao, 25% Mon Khmer, 14% Thai, Meo dan Yao berjumlah 13%. Laos merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang jarang terjadi konflik antar suku. Pemimpin pergerakan komunis terdahulu di Laos, mantan Perdana Menteri Kaysone Phomvihan, memiliki orang tua yang berdarah Vietnam dan Laos. Laos dikenal sebagai negara yang damai dan ramah, walaupun laos pernah terlibat dalam perang Vietnam dan perang saudara selama beberapa tahun.

Laos terdiri atas berbagai macam suku bangsa dengan berbagai macam budayanya, yaitu:

1.      .Masyarakatnya sebagian besar masih patuh pada tradisi.

2.      Memiliki bahasa nasional, yaitu bahasa Lao. Namun dalam kehidupan sehari-hari, selain    bahasa nasionalnya masyarakat juga menggunakan bahasa Thai, Inggris, dan Prancis.

3.      Memiliki banyak bangunan bersejarah, terutama candi.


Kebudayaan Laos, Agama Theravada telah banyak memengaruhi kebudayaan Laos. Pengaruhnya dapat terlihat pada bahasa, seni, sastra, Seni tari, dll. Musik Laos didominasi oleh alat musik nasionalnya, disebut khaen (sejenis pipa bambu). Sebuah kelompok musik umumnya terdiri dari penyanyi (mor lam) dan seorang pemain khaen (mor khaen) bersama pemain rebab dan pemain instrumen lain. Lam saravane adalah jenis musik terpopuler di antara musik-musik Laos, tetapi etnis Lao di Thailand telah mengembangkannya menjadi mor lam sing yang menjadi salah satu best-selling internasional. Salah satu bukti penting dari kebudayaan Laos kuno terdapat di Dataran Guci


3.     THAILAND


A.    Keadaan Geografis


Letak astronomis Thailand yaitu 5˚LU - 21˚LU dan 97˚BT – 106˚BT. Hal itu membuat Thailand berada di daerah tropis yang cocok untuk pembudidayaan sawah. Secara geografis, Thailand terbagi enam: perbukitan di utara di mana gajah-gajah bekerja di hutan dan udara musim dinginnya cukup baik untuk tanaman seperti strawberry dan peach; plateau luas di timur laut berbatasan dengan Sungai Mekong; dataran tengah yang sangat subur; daerah pantai di timur dengan resor-resor musim panas di atas hamparan pasir putih; pegunungan dan lembah di barat; serta daerah selatan yang sangat cantik.

Thailand merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang berbeda. Di sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya berada di Doi Inthanon (2.576 m). Sebelah timur laut terdiri dari Hamparan Khorat, yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah negara didominasi lembah sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk Thailand. Di sebelah selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung Melayu.

Cuaca setempat adalah tropis dan bercirikan monsun. Ada monsun hujan, hangat dan berawan dari sebelah barat daya antara pertengahan Mei dan September, serta monsun yang kering dan sejuk dari sebelah timur laut dari November hingga pertengahan Maret. Tanah genting di sebelah selatan selalu panas dan lembab. Kota-kota besar selain ibu kota Bangkok termasuk Nakhon Ratchasima, Nak.hon Sawan, Chiang Mai, dan Songkhla. Thailand memiliki iklim tropis yang ramah, dengan musim semi dari Maret sampai Mei, musim hujan - namun tetap banyak matahari - di Juni sampai September, dan musim dingin dari Oktober sampai Februari. Rata-rata suhu tahunan adalah 28 derajat C.


B.     Keadaan Demografi

Penduduk Thailand berjumlah 64,631,595. Populasi Thailand didominasi etnis Thai dan etnis Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh penduduk. Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di selatan, Mon, Khmer dan berbagai suku orang bukit. 

Bahasa resmi di Thailand adalah bahasa Thai, bahasa yang mempunyai kerabat dekat dengan bahasa Lao dan bahasa Shan di Myanmar. Aksara resmi di Thailand adalah aksara Thai. Thailand juga memiliki beberapa bahasa minoritas. Di sebelah timur laut terdapat dialek Lao. Di sebelah selatan terdapat bahasa Yawi, sebuah bahasa berdialek Melayu yang umumnya digunakan oleh Muslim Melayu. Bahasa China juga diucapkan oleh sebagian besar penduduk Tionghoa. Bahasa Inggris diajarkan di setiap sekolah, tetapi jumlah orang yang mampu berbahasa Inggris sangat rendah, terutama diluar kota.

Sensus tahun 2000 menunjukkan bahwa 94,6%  penduduk Thailand adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada, namun ada minoritas kecil pemeluk agama Islam, Kristen, Hindu, dan Sikh. Thailand juga sangat mendukung kebebasan beragama. Thailand adalah negara dengan jumlah umat Buddha terbesar di dunia. Islam adalah agama terbesar kedua di negara ini dengan jumlah 4,6% dari total penduduk Thailand. Jumlah pemeluk agama Kristen adalah 0,7% dari total penduduk. Beberapa penduduk Hindu tinggal di Bangkok.


C.    Keadaan Etnografis dan Sosial Budaya

Populasi Thailand didominasi etnis Thai dan Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh penduduk. Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di selatan, Mon, Khmer dan berbagai suku orang bukit.

Buddha Theravada adalah agama yang dianut lebih dari 90% penduduk Thai yang religius. Thailand juga sangat mendukung kebebasan beragama, dan terdapat umat Muslim, Kristen, Hindu dan Sikh yang bebas menganut agamanya di Thailand. Bahasa Thailand merupakan bahasa nasional Thailand, yang ditulis menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada banyak juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga diajarkan secara luas di sekolah.

Meskipun bahasa Thai hampir tak dapat dimengerti oleh wisatawan, namun bahasa Inggris dipahami luas di tempat-tempat utama seperti Bangkok, dan juga menjadi bahasa bisnis resmi di sana. Nama-nama jalan menggunakan bahasa Inggris di bawah bahasa Thai.

Muay Thai, sejenis kickboxing ala Thailand, adalah olahraga nasional di Thailand dan merupakan seni beladiri setempat. Popularitasnya memuncak di seluruh dunia pada tahun 1990-an. Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay Thai di negara-negara lain di Asia Tenggara.

Ucapan penyambutan yang umum di Thailand adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.


4.     MYANMAR 

A.    Keadaan Geografis


Secara astronomis Myanmar terletak antara 9˚58’LU-28˚29’LU dan 92˚11’BT-101˚10’BT. Luas wilayah Myanmar ialah 678.500 km2, dengan batas-batas negara sebagai berikut.

a)      Sebelah utara berbatasan dengan negara India dan Cina

b)      Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Andaman dan Teluk Benggala

c)      Sebelah timur berbatasan dengan Cina, Laos, dan Thailand

d)     Sebelah barat berbatasan dengan Bangladesh dan India.


1) Iklim

Myanmar beriklim tropis dan suhunya rata-rata 27OC. Ada tiga musim yang menonjol, yaitu musin hujan, musim kemarau yang sejuk, dan musim kemarau yang panas.

2) Bentang Alam

Myanmar banyak dilalui beberapa rangkaian pegunungan, yaitu Daerah Pegunungan Barat yang membentang dari utara ke selatan sampai sejauh Tanjung Negrais, pegunungan di bagian ini mempunyai ketinggian rata-rata 3.000 meter. Sebagian besar wilayah Myanmar berupa dataran tinggi dan pegunungan yang merupakan bagian dari deretan Pegunungan Mediterania. Gunung yang tinggi di bagian ini adalah Gunung Saramati (3.826 m). Di sebelah barat Pegunungan Arakan Yoma, di sepanjang Teluk Benggala terdapat jalur lahan sempit yang dialiri sungai yang bermata air dari Pegunungan Arakan. Wilayah ini merupakan lahan untuk pertanian. Bagian timur terdiri atas Dataran Tinggi Shan yang berbentuk huruf V memanjang ke selatan menuju rangkaian Pegunungan Dawna dan Pegunungan Tenasserim. Dataran tinggi dan pegunungan ini merupakan perbatasan antara Myanmar dan Thailand.

Di antara deretan pegunungan bagian barat dan timur terdapat dataran rendah alluvial yang membentang dari daerah lembah Sungai Irawadi dan lembah Sungai Sittang sampai ke daratan pedalaman Mandalay. Separoh wilayah Myanmar terletak di lembah Sungai Irawadi dan cabang-cabangnya. Pegunungan utara merupakan sumber mata air dari Sungai Irawadi dan Sungai Chindwin (anak sungai Irawadi). Sungai Irawadi adalah sungai yang terpanjang dan terbesar di Myanmar. Pada muara Sungai Irawadi tepatnya di pantai Laut Andaman terdapat Delta Irawadi.


B.     Keadaan Demografis

Keadaan penduduk Myanmar pada tahun 2001 sekitar 52.531.000 jiwa dengan kepadatan 67jiwa/km. Penduduk Myanmar dari beberapa kelompok etnis kelompok terbesar adalah etnis Burma turunan Tibet –burma sebagai pewaris bangsa-bangsa pyus dan mon yang menempati wilayah di sekitar sungai irawadi dan penduduk Myanmar adalah bekerja sektor pertanian  meliputi pertanian sawah, tegalan, perkebunan, ladang dan lain-lain.

Burma (juga dikenal sebagai Myanmar) adalah dominan dari tradisi Theravada, dipraktekkan oleh 89% dari populasi negara ini adalah negara Buddhis yang paling religius dalam hal proporsi biarawan dalam populasi dan proporsi pendapatan yang dihabiskan untuk agama. Penganut yang paling mungkin ditemukan di antara etnis Bamar dominan (atau Burma), Shan, Rakhine (Arakan), Senin, Karen, dan Cina yang terintegrasi dengan baik ke masyarakat Burma. Para bhikkhu, yang dikenal sebagai Sangha, adalah anggota dihormati dari masyarakat Burma. Di antara banyak kelompok etnis di Myanmar, termasuk Bamar dan Shan, Theravada Buddhisme dipraktekkan dalam hubungannya dengan ibadah nat, yang melibatkan placation roh yang dapat bersyafaat dalam urusan duniawi. Berkenaan dengan "keselamatan" dalam arti Buddha, ada tiga jalur utama di Burma Buddhisme: jasa pembuatan, vipassana (wawasan meditasi), dan jalan weizza (bentuk esoterik agama Buddha yang melibatkan okultisme).


C.    Etnografi dan Sosial Budaya



Kebudayaan Myanmar banyak dipengaruhi oleh agama mayoritas yang dianut oleh mayarakatnya, yakni ajaran Budha. Ini terlihat dari banyaknya pagoda yang dapat kita jumpai hampir di setiap tempat di Myanmar. Masyarakatnya masih tergolong masyarakat tradisional dengan penduduk yang ramah dan masih kita jumpai banyak masyarakat yang masih memakai sarung dan mengisap rokok dengan cerutu. Salah satu pagoda terkenal yang sangat indah adalah Pagoda Shwedagon di Yangoon dan reruntuhan candi yang luas dari ibu kota lama Pagan adalah salah satu pemandangan paling menarik di dunia. Beberapa kesenian tradisional Myanmar adalah Bagan Period Dance yang hampir mirip dengan tarian tradisional Indonesia, namun gerakan mereka lebih gesit dan beragam.Belum banyak potensi pariwisata yang dapat dikembangkan di Myanmar. Salah satunya mungkin dikarenakan oleh konflik yang masih sering berkecamuk di negara itu serta kurangnya kepedulian pemerintah dalam meningkan potensi pariwisata di negara seribu pagoda itu.


5.     FILIPPINA


A.    Keadaan Geografis

Wilayah Filipina terletak di antara 5 derajat dan 21 derajat Lintang Utara serta 117 derajat dan 126 derajat Bujur Timur. Batas-batas negara sebagai berikut.

a)      Sebelah utara berbatasan dengan Laut Cina dan Pulau Formosa (Taiwan)

b)      Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah laut Kepulauan Indonesia

c)      Sebelah Timur berbatasan dengan Samudera Pasifik

d)     Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Cina Selatan


Filipina memiliki kurang lebih 7.107 pulau besar dan kecil, dengan perkiraan luas wilayahnya sekitar 300.000 kilometer persegi. Pulau terbesar di antara ribuan pulau tersebut adalah: Pulau Luzon, Pulau Mindanao, Pulau Samar, Pulau Panay, Pulau Mindoro, Pulau Negros, Pulau Visayan, Pulau Palawan, Pulau Leyte, Pulau Bohol, dan Pulau Masbate.

Kota metropolitan Manila yang menjadi Ibu kota Republik Filipina terletak di wilayah Selatan Pulau Luzon. Kota terpenting lainnya di Filipina antara lain seperti Zamboanga, Davao, Tarlac, San Pablo, Batangas, Legaspi, Iloilo, Ormoc, Naga, dan kota Calbayong

Secara umum keadaan alam di negara Filipina tidak jauh berbeda dengan Indonesia, begitu pula dengan corak penghidupan rakyatnya. Melihat kota-kota di Filipina memang terasa ada perbedaan suasana karena lebih kebarat-baratan, tetapi wialayah pedesaannya hampir tak berbeda dengan pedesaan kita. Wilayah Kepulauan Filipina memiliki kedalaman parit laut sekitar 10.539 meter, atau yang terdalam di dunia, yang berlokasi di lepas pantai timur Pulau Mindanao. Kepulauan Filipina juga kaya dengan wilayah hutan lindung yang masih asli di Luzon Utara dan Mindanao, daerah perbukitan, gunung-gunung, jurang-jurang curam, dan lembah-lembah yang subur. Danau-danau terbesar di Filipina terdapat Pulau Luzon, Danau Laguna de Bay, dan Danau Sultan Alonton di Pulau Mindanao. Karena keadaan alamnya termasuk subur, penduduk negeri ini sebagaian besar memperoleh penghasilan dari bertani dan berkebun. Sawah-sawah dijumpai hampir di semua kepulauan negeri itu.

Keadaan iklim di Filipina juga tidak berbeda jauh dengan Indonesia, Iklim di Kepulauan Filipina termasuk wilayah yang dipengaruhi oleh angin muson yang memberinya dua jenis musim, yaitu musim hujan antara juni sampai Februari dan Musim Kemarau antara Maret sampai Juli.


B.     Keadaan Demografis

Filipina berada di urutan ke-12 di dunia dalam jumlah penduduk dengan jumlah 86,241,697 jiwa pada 2005. Sekitar dua per tiga penduduk tinggal di Pulau Luzon dan Manila, ibu kotanya, berada di urutan ke-11 dalam jumlah penduduk area metropolitan. Orang-orang Filipina dikenal dengan nama Filipino yang berasal dari orang aborigin Taiwan dan bercampur dengan orang-orang Tiongkok Selatan, Polinesia, dan Spanyol/Amerika. Orang Filipina terbagi dalam 12 kelompok etnolingustik dengan yang terbesar adalah Tagalog, Cebuano, dan Ilocano. Penduduk asli Filipina ialah suku Aeta namun sudah terpinggir dan populasinya tinggal 30 ribu jiwa.

Tiga kelompok minoritas terbesar asing adalah orang Tionghoa, Amerika, dan Asia Selatan. Sisanya adalah orang-orang Eropa, Arab, Indonesia, Korea, dan Jepang. Orang-orang Mestizo adalah minoritas sebesar 1-2% yang berpengaruh. Dalam penelitian dari Universitas Stanford, ditemukan bahwa 3,6% populasi memiliki turunan dari bangsa Eropa.

Sekitar 95,9% penduduk Filipina bisa membaca, salah satu yang tertinggi di Asia, dan setara untuk pria maupun wanita. Angka harapan hidup penduduknya adalah 69,29 tahun; 72,28 untuk wanita dan 66,44 untuk pria. Pertumbuhan penduduk per tahunnya sebesar 1,92% dan sekarang Filipina sedang mengalami masalah kepadatan penduduk karena angka kelahirannya tinggi. Filipina mempunyai kira-kira 85 juta penduduk menurut perkiraan sensus 2005.


C.    Etnografi dan Sosial Budaya

Mayoritas penduduk adalah rumpun bangsa Melayu, suku bangsa yang lain adalah suku bangsa Negrito (penduduk asli di Kepulauan Filipina), Mestizo, Cina, dan Moro. Bahasa Tagalog merupakan bahasa nasional, tetapi bahasa Inggris digunakan dalam percakapansehari-hari. Hal ini menjadikan Filipina sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang penduduknya paling banyak menggunakan bahasa Inggris. Hal tersebut dikarenakan pengaruh budaya Barat di negara ini sangat kuat. Budaya dari Filipina beragam. Sekitar dari Filipina adalah Kristen dan adalah Muslim. Agama-agama lain dan sisanya praktek lainnya tampaknya tidak memiliki agama sama sekali. Meskipun westernisasi dari pengaruh negara dan asing banyak orang yang tetap percaya pada takhayul. Kepercayaan ini berasal dari nenek moyang budaya kuno mereka.



Negara ini memiliki tarian rakyat tradisional yang indah menampilkan keanggunan keindahan dan rahmat dari Filipina. Mereka menggunakan memamerkan gaun Filipina dan memainkan musik Filipina. Menampilkan tarian budaya Filipina. Ada beberapa dialek yang warga Filipina dapat berbicara. Mereka peringkat tinggi sebagai negara dengan dialek yang paling diucapkan. Negara ini memiliki tradisi yang paling untuk mengikuti yang terus berlaku meskipun westernisasi nya. Sebagian besar tradisi ini diwariskan pada generasi dan terus dipraktekkan oleh sebagian besar Filipina.


Baca Selanjutnya Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar