Kamis, 29 Oktober 2015

Tugas Individu Kelompok 4 HI - ASTENG - Geografis, Demografis & Sosial-Budaya Negara-Negara Asia Tenggara








KELOMPOK :
1.      Agus Nardi                                   1302045081
2.      Claudio Yayang G.P                     1302045115
3.      Dewi Murni                                   1302045091
4.      Gusmawati                                    1302045128
5.      Hamdi Abdillah                            1302045113
6.      Ikko Tri Jayadi                              1302045143
7.      Maria Elizabeth H.                        1302045084
8.      Ricka Adriyani                              1302045122
9.      Riski Diana P                                1302045087
10.  Risma Ayunda F.C                       1302045146
11.  Robiatul Nur Adawiyah               1302045092
12.  Wagis Alfianto                              1302045078


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2015 – 2016


1.     INDONESIA


A.   Kondisi Geografis Indonesia

1.      Letak Indonesia

a)      Letak Geografis

1.      Indonesia terletak di antara dua benua yakni Asia dan Australia, sehingga di Indonesia terjadi dua musim, kemarau dan penghujan. Selain itu, dengan berada di antara perbatasan dua benua, menyebabkan Indonesia mempunyai koleksi flora dan fauna yang bersifat Asiatis, peralihan dan Australis.
2.      Indonesia terletak di antara dua samudera, yaitu Hindia dan Pasifik.
3.      Indonesia terletak di jalur lalu lintas dunia, baik jalur pelayaran maupun penerbangan. Jalur pelayaran merupakan jalur lalu lintas perdagangan dunia.
b)      Letak Astronomis

Letak astronomis Indonesia di antara 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT.
Dilihat dari garis lintangnya, kondisi geografis Indonesia antara lain :
·         Wilayah Indonesia sebagian besar terletak di bagian selatan bumi.
·         Indoneisa dilewati garis equator.
·         Indonesia memiliki iklim tropis.
Sedangkan kondisi Indonesia dilihat dari garis bujurnya antara lain :
·         Indonesia terletak di belahan bumi timur.
·         Karena panjang garis bujur Indonesia 46°, maka Indonesia terbagi menjadi 3 wilayah waktu, yaitu WIB, WITA, WIT. Hal ini berdasarkan kesepakatan internasional bahwa tiap 15° terjadi selisih waktu 1 jam.
2.      Luas dan Batas Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan ± 17.500 pulau, yang membentang dari barat ke timur sepanjang ± 5.110 km dan dari utara ke selatan sejauh ± 1.886 km. Sedangkan garis pantai Indonesia mempunyai panjang 81.497 km yang setar dengan dua kali keliling bumi di garis khatulistiwa.
Luas seluruh wilayah Indonesia adalah ± 5.193.252 km2. Di mana luas lautnya mencapai ± 3.288.683 km2, sedang luas daratannya ± 1.904.569 km2, jadi jika dibandingkan antara laut dan daratnya adalah 3 : 2. Kemudian, jika wilayah laut yang menjadi Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia dimasukkan, luas perairan lautnya mencapai 7,9 juta km2 atau mencapai 83% dari luas Indonesia. Sedangkan luas daratan Indonesia sekitar 1.922.570 km2.
Batas wilayah Indonesia:
-          Sebelah utara berbatasan dengan Laut Andaman, Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Samudra Pasifik, serta berbatasan darat dengan Malaysia Timur di Kalimantan.
-          Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, Timor Leste, Laut Timor, dan Laut Arafuru.
-          Sebelah timur berbatasan dengan negara Papua Nuginie dan Samudra Pasifik.
-          Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia.

3.      Bentang Alam, Flora dan Fauna Indonesia

Indonesia dilihat dari letak geologisnya merupakan negara pegunungan, yang terletak di pertemuan Pegunungan Sirkum Mediterania dan Pegunungan Muda Sirkum Pasifik. Hal ini menyebabkan banyaknya gunung berapi dan juga pusat gempa di Indonesia. Akibat dari banyaknya aktivitas vulkanisme tersebut, maka di Indonesia banyak ditemukan sumber daya bahan galian, seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, timah dan lain-lain yang bisa sangat bermanfaat secara ekonomi.
Barisan pegunungan Sirkum Mediterania membentang dari pegunungan di Asia Selatan ke Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Maluku. Sedang barisan pegunungan Sirkum Pasifik membentang melalui Jepang, Taiwan, dan Filipina. Dari Filipina, rangkaian pegunungan tersebut ada yang bersambung ke Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Barisan pegunungan Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik bertemu di daerah Maluku, tepatnya di Laut Banda (Indonesia).
Selain itu Indonesia terbagi ke dalam tiga daerah, yaitu:
a.      Dangkalan Sunda meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil diseputarnya. Sedang untuk perairannya terdiri dari Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa.
b.      Dangkalan Laut Dalam meliputi Sulawesi dan pulau-pulau disekitarnya, sedang perairannya meliputi Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Flores, Selat Bali dan Laut Banda.
c.       Dangkalan Sahul meliputi Kep. Aru, Pulau Irian, dan pulau-pulau disekitarnya, sedang perairannya yaitu Laut Arafuru.
Dengan terbaginya wilayah tersebut menyebabkan jenis flora dan fauna terbagi menjadi 3 macam tipe, yaitu: tipe Asiatis, tipe peralihan dan tipe Australiatis.
a.      Flora, jenis flora di Indonesia sangat tergantung curah hujan di daerah tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai jenis flora, antara lain adalah keadaan tanah, relief, dan iklim. Berdasarkan kondisi iklim, relief dan kesuburan tanah tersebut hutan di Indonesia dibedakan menjadi:
1.      Hutan hujan tropis; Hutan ini memiliki ciri-ciri seperti berdaun lebar, selalu hijau, terdapat epifit, lumut, palm, dan pohon-pohon memanjat. Contohnya: hutan di Sumatera, Kalimantan, Jawa Barat, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua.
2.      Hutan musiman; Hutan ini memiliki ciri-ciri seperti pohonnya lebih jarang dengan ketinggian 12-35 m, daunnya pada musim kemarau meranggas. Contohnya hutan jati di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
3.      Hutan Sabana; Padang rumput dan diselingi oleh pohon perdu. Contoh: di Baluran Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat.
4.      Hutan Bakau; Hutan yang tumbuh di pantai berlumpur dengan tumbuhan mangrove. Contohnya di pantai utara Jawa, pantai timur Sumatera, Riau.
b.      Fauna; Tipe fauna di Indonesia dibedakan menjadi:
1.      Tipe Asiatis; Tipe ini berada di Dangkalan Sunda yang meliputi: Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Pulau Bali. Contohnya: harimau, gajah, orang utan, tapir, siamang, badak, banteng.
2.      Tipe Australis; Tipe ini berada di Dangkalan Sahul yang meliputi Pulau Papua dan pulau-pulau di dangkalan Sahul. Contohnya: Kasuari, kanguru, berbagai jenis burung betet, nuri, kakatua.
3.      Tipe Peralihan; Tipe ini berada di antara Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul, yang meliputi Pulau Sulawesi dan Maluku. Contohnya: komodo, anoa, maleo, kuskus, burung rangkok.
Jenis flora dan fauna tipe Asiatis dengan tipe peralihan dipisahkan oleh garis Wallace. Sedangkan jenis flora dan fauna tipe peralihan dengan tipe Australis dipisahkan oleh garis Webber.

B.     Kondisi Demografis Indonesia

Indonesia  memiliki jumlah penduduk sebesar 245 juta jiwa, menjadikan negara ini negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah sehingga diproyeksikan pada tahun 2015 penduduk Indonesia berjumlah 255 juta jiwa hingga mencapai 305 juta jiwa pada tahun 2035. Pulau Jawa merupakan salah satu daerah terpadat di dunia, dengan lebih dari 107 juta jiwa tinggal di daerah dengan luas sebesar New York.
1.      Penduduk
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237 641 326 jiwa, yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118 320 256 jiwa (49,79 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 119 321 070 jiwa (50,21 persen). Penyebaran penduduk menurut pulau-pulau besar adalah: pulau Sumatera yang luasnya 25,2 persen dari luas seluruh wilayah Indonesia dihuni oleh 21,3 persen penduduk, Jawa yang luasnya 6,8 persen dihuni oleh 57,5 persen penduduk, Kalimantan yang luasnya 28,5 persen dihuni oleh 5,8 persen penduduk, Sulawesi yang luasnya 9,9 persen dihuni oleh 7,3 persen penduduk, Maluku yang luasnya 4,1 persen dihuni oleh 1,1 persen penduduk, dan Papua yang luasnya 21,8 persen dihuni oleh 1,5 persen penduduk.
2.      Seks Rasio
Seks rasio adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan di suatu daerah atau negara pada suatu waktu tertentu. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, penduduk laki-laki Indonesia sebanyak 119.630.913 jiwa dan perempuan sebanyak 118.010.413 jiwa. Seks rasio adalah 101, berarti terdapat 101 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Seks rasio menurut provinsi, yang terendah adalah 94 di Provinsi NTB dan tertinggi adalah 113 di Provinsi Papua. Seks rasio nasional pada kelompok umur 0-4 sebesar 106, umur 5-9 sebesar 106, kelompok umur lima tahunan dari 10 sampai 64 berkisar antara 93 sampai dengan 109, dan umur 65+ sebesar 81.
3.      Agama
Pemerintah Indonesia hanya mengakui enam agama resmi: Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Menurut sensus penduduk tahun 2010, 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 6,96% Protestan, 2,91% Katolik, 1,69% Hindu, 0,72% Buddha dan 0,05%Khonghucu.
4.      Bahasa
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional di Indonesia. Selain bahasa nasional, masyarakat Indonesia setidaknya juga menguasai satu bahasa daerah, dan seringkali bahasa ibu mereka adalah bahasa daerah tersebut, sedangkan bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua mereka. Menurut Ethnologue, ada 737 bahasa yang masih hidup di Indonesia  dan bahasa daerah yang paling banyak dipakai di Indonesia adalah bahasa Jawa.
Jumlah pengguna bahasa sehari-hari di Indonesia menurut sensus 2010 sebagai berikut:

Bahasa
Populasi
Persentase
68.044.660
31,79
42.682.566
19,94
32.412.752
14,4
7.901.386
3,69
7.743.533
3,62
4.232.226
1,98
3.651.626
1,71
3.510.249
1,64
3.371.049
1,57
3.318.360
1,55
3.086.721
1,44
2.691.127
1,26
2.550.055
1,19
2.244.648
1,05
2.181.769
1,02




5.      Pendidikan

Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar (Pasal 6 UU No. 20 tahun 2003). Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 7-15 tahun yang belum/tidak sekolah sebesar 2,51 persen dan yang tidak sekolah lagi sebesar 6,04 persen.[1]
Ukuran/indikator untuk melihat kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terkait pendidikan antara lain pendidikan yang ditamatkan dan Angka Melek Huruf (AMH). Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 5 tahun ke atas berpendidikan minimal tamat SMP/Sederajat sebesar 40,93 persen. Ini menunjukkan kualitas SDM menurut tingkat pendidikan formalnya relatif masih rendah. AMH penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar 92,37 persen yang berarti setiap 100 penduduk usia 15 tahun ke atas ada 92 orang yang melek huruf. Penduduk dikatakan melek huruf jika dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya.
C.   Etnografi
Ilmu tentang Indonesia secara sistematis telah dimulai dengan terbitnya karya-karya dari J.J de Hollander dan P.J. Veth yang disebut dengan ilmu tentang Daerah van Netherlandsch-India. Mereka telah berhasil mengintegrasikan semua data geografi maupun etnografi yang telah dikumpulkan para pelancong ke Indonesia pada masa silam ke dalam suatu buku teks yang berjudul Inleiding bij de Beoefening de Land – en Volkenkunde van Nederlandsch Oos – Indiel (Buku teks untuk penelitian tentang Geografi dan Etnografi India Belanda) (Danandjaja, 1986: 2).
Tokoh lain dalam perkembangan etnografi Indonesia pada abad 19 adalah G.A. Wilken. Wilken telah berhasil memisahkan etnologi Indonesia dari ilmu induknya, Land en Volkenkunde van Nederlandsch – Indie, dengan jalan memberi dasar teori yang dilandasi oleh pemikiran evolusi unilineal. Karena itu Wilken sering mengutip pendapat para pengarang aliran evolusionisme seperti McLennan, JJ Bachoffen, J. Lubbock, dan G. Teulon. Berhubung masa itu Indonesia masih merupakan jajahan Belanda, maka penelitian antropologi kebanyakan bersifat terapan, karena dikembangkan untuk memberi bahan penting bagi pemerintah kolonial untuk kepentingan politik penjajahan Belanda.
Setelah Perang Dunia II, karena Indonesia telah merdeka, para ahli Indologi Belanda tidak lagi mendapat kesempatan berada dekat dengan penduduk Indonesia. Bahkan pada tahun 1957-1958 berhubung buruknya hubungan politik Indonesia dan Belanda dalam masalah Irian Jaya, kebanyakan sarjana Belanda meninggalkan Indonesia. Kekosongan ini memaksa timbulnya sarjana-sarjana ilmu sosial dari Indonesia sendiri. Mereka itu sebagian telah memperoleh pendidikan di Belanda, dan sebagian lagi di Amerika Serikat. Mereka itu telah dipacu untuk mengajar, mengadakan penelitian serta mengembangkan kebudayaan masyarakat Indonesia.
Kekosongan juga diisi oleh para sarjana Amerika Serikat. Minat terhadap Indonesia merupakan sebagian perhatian sarjana AS terhadap keadaan negara-negara Asia Tenggara setelah PD II.  Misalnya, di Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang mempunyai tujuan untuk mempelajari masalah Internasional setelah PD II, dilihat dari aspek-aspek kebudayaan, ekonomi, dan politik. Di Indonesia proyek yang paling terkenal adalah kajian tentang Mojokuto, nama samaran untuk kota Pare, Jawa Timur. Mereka itu adalah Cliffort Geertz menulis tentang religi, Hildred Geertz menulis tentang kekerabatan, E.L. Ryan menulis tentang orientasi nilai budaya orang Indonesia keturunan Cina, A.C. Dewey menulis tentang ekonomi pasar, dan R.R. Jay menulis tentang politik lokal. Selain itu di Cornel University juga mempunyai program Asia Tenggara yang merupakan bagian dari jurusan kajian Timur Jauh. Sebagai bagian terpenting dari program tersebut adalah Modern Indonesian Project.   
Pada masa-masa berikutnya, perkembangan karya etnografi khususnya, dan antropologi umumnya di Indonesia lebih banyak dilakukan dan ditentukan oleh para sarjana Indonesia sendiri, meskipun tentu masih ada sarjana asing yang melakukan penelitian tentang Indonesia.
Tidak mudah untuk mengetahui berapa jumlah yang pasti karya etnografi mengenai Indonesia hingga saat ini, tetapi dari banyaknya bibliografi yang pernah disusun para ahli setidaknya mengidikasikan bahwa  barangkali telah ada ribuan karya etografi yang pernah dibuat mengenai Indonesia sejak abad 16, dan ini juga menunjukkan bahwa Indonesia yang wilayahnya sedemikian luas dengan kebhinekaannya merupakan lahan yang potensial untuk digarap dalam hal penulisan karya etnografi.
Indonesia merupakan sebuah negara besar, bila dilihat dari jumlah penduduk dan luas wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sebagai sebuah negara yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau, Indonesia juga merupakan negara majemuk. Kemajemukan ini telah digolong-golongkan ke sejumlah kategori dengan kriteria tertentu oleh para ahli. Macam-macam kategori itu didasarkan, misalnya pada besar kecilnya populasi pendukung budaya suku bangsa itu (Suparlan, 1979); kategori adat atau 19 lingkaran hukum adat (Vollenhoven, 1918); kategori penutur bahasa termasuk dialeknya (Masinambow, 1987; Silzer, 1991); kategori masyarakat yang ada di pulau Jawa dan di luar Jawa (Geertz, 1971); kategori berdasarkan tipe-tipe sosial budaya, yang menyangkut adaptasi ekologis, sistem dasar kemasyarakatan, dan gelombang pengaruh luar (Geertz, 1967; Koentjaraningrat, 1983), dan lain-lain (lihat Melalatoa, 1997: 250).
Klasifikasi lain tentang kemajemukan secara lebih mendasar dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu secara horisontal dan secara vertikal. Secara horisontal, negara Indonesia terdiri dari sekitar 300 suku bangsa, aneka ragam agama dan kepercayaan, bahasa, serta keragaman dalam ras. Sedangkan secara vertikal, terlihat adanya pelapisan-pelapisan sosial dalam masyarakat yang didasarkan atas berbagai faktor misalnya, misalnya pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, dan sebagainya (Geertz, 1994: 75-102). Faktor kemajemukan horisontal merupakan faktor yang diterima seseorang (sebagian besar) sebagai warisan (ascribed factors). Sedangkan faktor-faktor kemajemukan vertikal lebih banyak diperoleh dari hasil usahanya sendiri (achievement factors) (Pelly, 1997).
Sementara itu Geertz (1963) berdasarkan tipologi ekosistemnya mencoba menyederhanakan aneka ragam kebudayaan yang berkembang di Indonesia ke dalam dua tipe, yaitu kebudayaan yang berkembang di “Indonesia dalam” (Jawa dan Bali) dan kebudayaan yang berkembang di “Indonesia Luar”, yaitu pulau-pulau luar Jawa dan Bali.
Kemajemukan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sering dipandang sebagai sesuatu yang membanggakan. Kita sering bangga akan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, yang melambangkan sifat aneka warna bangsa kita tetapi tetap satu. Hidred Geertz (1981) misalnya mengatakan bahwa ciri khas struktural Indonesia yang paling penting justru terletak pada perbedaan nilai, pandangan, dan kemampuan bentuk-bentuk sosialnya untuk menyesuaikan diri. Faktort-faktor ini pulalah yang memberikan kepada masyarakat itu sebagai keseluruhan kekuatan dan ketahanan yang besar. 
Namun demikian masyarakat yang majemuk, baik dari segi agama, etnis, budaya maupun adat-istiadat, secara alamiah juga mengandung benih-benih pertikaian.  Kemajemukan sosial merupakan faktor potensial dalam membangkitkan konflik di tengah masyarakat. Konflik-konflik sosial yang bersumber dari agama misalnya, seringkali mewarnai kehidupan masyarakat, tetapi sebenarnya bukan semata-mata karena agama itu sendiri. Konflik dapat terjadi karena adanya kepentingan golongan tertentu. Selain itu tentunya ada berbagai faktor lain yang bisa menjadi pemicu terjadinya konflik, termasuk konflik berkaitan dengan kepentingan politik, yang makin marak terjadi belakangan ini.
Koentjaraningrat (1982: 345) mengemukakan usaha untuk mempersatukan penduduk Indonesia yang majemuk paling sedikit menyangkut empat masalah yang masing-masing mempunyai dasar serta lokasi berbeda dan karena itu memerlukan kebijaksanaan yang berbeda pula. Keempat masalah tersebut adalah: (1) masalah mempersatukan aneka warna suku bangsa, (2) masalah hubungan antar umat beragama, (3) masalah hubungan mayoritas-minoritas, (4) masalah integrasi kebudayaan Papua dengan kebudayaan Indonesia lainnya.
D.   Sosial Budaya Indonesia
Secara spesifik keadaan sosial budaya Indonesia sangat kompleks, mengingat penduduk Indonesia kurang lebih sudah di atas 200 juta dalam 30 kesatuan suku bangsa. Oleh karena itu pada bagian ini akan dibicarakan keadaan sosial budaya Indonesia dalam garis besar. Kesatuan politis Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas 6000 buah pulau yang terhuni dari jumlah keseluruhan sekitar 13.667 buah pulau. Dapat dibayangkan bahwa bahasa Indonesia yang dijadikan sebagai bahasa nasional belum tentu sudah tersosialisasikan pada 6000 pulau tersebut, mengingat sebagian besar bermukim di pedesaan. Hanya 10-15% penduduk Indonesia yang bermukim di daerah urban. Indonesia sudah tentu bukan hanya Jawa dan Bali saja, karena kenyataan Jawa mencakup 8% penduduk urban. Sementara itu bahasa Indonesia masih dapat dikatakan sebagai “bahasa bagi kaum terdidik/sekolah
Demikianlah, Indonesia sebagai sebuah “nation state” yang menurut Benedict Anderson merupakan sebuah imajinasi. Kenyataan di dalam “nation state” terdapat komunitas dalam kemajemukan (heterogeneity), perbedaan (diversity). Dengan demikian bahasa Indonesia merupakan suatu pengertian tanda budaya yang didalamnya penuh dengan perbedaan (hibriditas). Hampir sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di daerah “rural” sehingga budaya heterogen pedesaan sangat mewarnai pola tutur bahasa Indonesia. Kenyataan menunjukkan tidak semua masyarakat Indonesia hidup di daerah industri dan berperan sebagai masyarakat industrial, masyarakat informatif, dan bagian dari masyarakat global. Di sebaran pulau-pulau Indonesia masih ditemui kebudayaan “hunting and gathering” yang terdapat secara terbatas di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan beberapa pulau kecil lain yang kira-kira berjumlah 1-2 juta dengan pola hidup langsung dari alam. Hampir semua pula di Indonesia masih banyak kebudayaan masyarakat bercorak agraris, baik dengan bercocok tanam yang berpindah-pindah, pertanian tadah hujan, pertanian irigasi sawah, perkebunan dan pertanian mekanis. Oleh karena unsur budaya agraris masih mendominasi masyarakat Indonesia, maka masih dijumpai masyarakat dengan akar primordialisme yang kuat serta kebiasaan feodal. Hal ini turut mengkondisikan warna kebudayaan Indonesia serta masyarakat dalam bertutur dalam bahasa Indonesia. Terlebih-lebih kondisi sekarang, saat politik memberi kesempatan desentralisasi dan hak otonom, maka semangat primordialisme dapat muncul dalam berbagai aspek salah satunya dalam penggunaan bahasa Indonesia.
Oleh sebab itulah dalam memahami Sosial Budaya dan psikologi masyarakat Indonesia yang nantinya berimplikasi pada tindak tutur berbahasa Indonesia, paling tidak dalam pendekatan silang budaya memperhatikan tiga hal yaitu (a) masyarakat dalam perspektif agama, (b) perspektif spiritual, dan (c) perspektif budaya. Dari perspektif agama, masyarakat Indonesia dalam berperilaku menyelaraskan diri dengan tatanan yang diyakini berasal dari Tuhan, perspektif spiritual merujuk pada pengembangan potensi-potensi internal diri manusia dalam aktualisasi yang selaras dengan hukum non materi, dan perspektif budaya yang merujuk pada tradisi penghayatan dan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan untuk membangun sebuah kehidupan yang comfort baik secara individu maupun kolektif. Dalam konteks perubahan social sekarang masyarakat Indonesia dalam sekat pluralisme terakomodasi secara otomatis dalam civics responsibility, social economics responsibilities, dan personal responsibility.


2.     MALAYSIA

A.     Kondisi Geografis Malaysia

Malaysia memiliki jumlah penduduk sekitar 27 juta jiwa yang menempatkannya dalam peringkat ke-43 negara berpenduduk terbanyak di dunia.Luas wilayah daratannya berada di peringkat ke-66 dengan 320.000 kilometer persegi. Jumlah penduduk tersebut sama dengan jumlah penduduknya Venezuela maupun Arab Saudi, dan luas wilayah keseluruhannya sebanding dengan New Mexico, Vietnam dan Norwegia.
Kawasan Malaysia terpisah oleh Laut China Selatan.Kedua kawasan tersebut memiliki bentuk muka bumi yang identik, yakni dari pinggir laut yang landai sampai hutan lebat dan bukit tinggi.Puncak tertingginya yakni Gunung Kinabalu yang memiliki ketinggian mencapai 4.094 meter diatas permukaan laut, dan berada di Sabah.Iklim lokaknya khatulistiwa yang dicirikan oleh adanya Angin Muson Barat Daya yang terjadi pada April – Oktober dan Timur Lautnya terjadi Oktober – Februari.
Malaysia memiliki kawasan yang disebut sebagai tanjuing paling selatan di Asia yang disebut Tanjung Piai.Juga terdapat Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan penting dunia yang terletak diantara Sumatera dan Semenanjung Malaysia. Selain memiliki kota utama Kuala Lumpur, Malaysia juga memiliki kota-kota penting lainnya yakni Ipoh, George Town, Kinabalu, Alor Star, Johor Bahru, Kuching, dan juga Petaling Jaya.
Geografis :
Secara geografis wilayah Malaysia terletak di semenanjung Malaya.
Utara      : -Thailand -Laut Cina Selatan
Selatan  : -Selat Johor –Indonesia
Timur     : -Laut Sulawesi -Laut Sulu
Barat      : -Selat Malaka
Astronomis: 0,50 LU – 70 LS dan 1000  BT - 119,50  BT dengan luas negara 330.434 km2
Sumber Daya Alam :
Sumber daya alam yang menjadi andalan Malaysia seperti bidang pertanian, pertambangan dan kehutanan.Malaysia memiliki komoditas unggulan ekspornya yang terdiri dari minyak sawit, karet, kakao, lada, nenas, dan juga tembakau.Bahkan minyak sawit merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.Malaysia yang memiliki kawasan 59%-nya hutan tahu betul bagaimana memanfaatkan kelebihannya tersebut.
3.     Sejumlah wilayah yang dinilai potensial kemudian diperlakukan sebagai hutan produksi. Pemerintahpun tak segan dalam mengimplementasikan komitmennya untuk pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan dibawah kondisi hutan alami dan disela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Untuk semakin memproduktifkan hutan, spesies damar yang cepat tumbuh semisal tembaga.


B.     Keadaan Demografis Malaysia

Tak ubahnya Indonesia, Malaysia juga merupakan negara yang multikulturalistik.Didalamnya terdapat banyak kelompok suku, agama, budaya dan lainnya. Suku Melayu merupakan ras terbesar yang mendiami Jiran tersebut dengan jumlahnya mencapai 10,4%. Secara definitif, dalam Konstitusi Malaysia orang Melayu itu Muslim, memakai bahasa Melayu dalam kesehariannya dan menjalankan adat-istiadat Melayu.
Oleh karenanya, Muslim dari ras manapun yang menjalankan kebiasaan dan budaya Melayu bisa dipandang sebagai Melayu dan tentunya memiliki hak yang sama ketika berhadapan dengan hak istimewa Melayu. Sementara bumiputera non-Melayu menjadi kelompok dominan yang meninggali kawasan Sarawak, dan mendekati 60% penduduk di Sabah.Kelompok ini terbagi dalam banyak sekali kumpulan ras namun memiliki kesamaan budata umum.
Sementara 23,7% penduduknya ialah Tionghoa-Malaysia, kemudian kelompok lainnya India-Malaysia hanya berjumlah 7,1%. Sebagian besar kelompok India-Malaysia ialah Tamil sekitar 85%, sekalipun kelompok lainnya juga ada: Punjab, Gujarat, dan Malayalam. Selain itu, ada juga penduduk Malaysia lainnya yang berdarah campuranThailand, Indonesia dan juga Timur Tengah.Minoritas lainnya ada keturunan dari Eropa dan Eurasia yang juga meninggali Malaysia.
Ketersebaran penduduk di Malaysia begitu tidak merata, dimana sekitar 17 juta penduduknya menetap di Malaysia Barat, sedangkan sisanya sekitar 7 juta menetap di Malaysia Timur.Pertumbuhan industri yang padat tenaga kerja, menjadikan Malaysia memiliki sekitar 10-20% pekerja imigran yang diimpor dari berbagai negara, termasuk Indonesia.Ada setidaknya satu juta pekerja legal di Malaysia.


C.     Etnografi

Malaysia terdiri dari 13 buah negeri dan tiga Wilayah Persekutuan; sembilan dari negeri-negeri di Semenanjung Malaysia adalah dibawah pemerintahan Raja-Raja Melayu (Sultan). Pemerintahan Raja Berperlembagaan diketuai oleh Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong yang dilantik di antara sembilan orang Raja-Raja Melayu mengikut susunan setiap lima tahun.
Malaysia mengamalkan Sistem Demokrasi Berparlimen yang diselenggarakan oleh Jemaah Menteri diketuai oleh Perdana Menteri. Pilihan raya Umum diadakan setiap lima tahun sekali. Parti yang memerintah sekarang, Parti Barisan Nasional (National Front) merupakan parti campuran terdiri dari beberapa parti politik yang mewakili berbagai kumpulan etnik.


D.     Sosial Budaya Malaysia

Penduduk Malaysia terdiri dari pelbagai bangsa. Jumlah penduduk anggaran tahun 2003 ialah 25.04 juta, yang terdiri dari kaum Melayu 61%, kaum Cina 30%, kaum India 8% dan yang lain-lain 1%. Terdapat juga orang Asli, Eropah dan Serani.
Malaysia sebuah negara yang penduduknya terdiri dari pelbagai kebudayaan. Kebudayaan Kebangsaan Malaysia adalah berasaskan kebudayaan orang-orang Melayu sebagai rakyat asal rantau ini. Kebudayaan Melayu itu sendiri berteraskan ajaran agama Islam. Kebudayaan orang Melayu mengutamakan nilai-nilai sopan-santun, kesederhanaan, keindahan dan keharmonian hidup antara ahli-ahli keluarga, jiran tetangga dan masyarakat. Sikap tolak ansur antara kaum juga menjadi pegangan. Semua bentuk kebudayaan serta agama-agama lain adalah sentiasa dihormati. Sambutan hari-hari perayaan seperti Hari Raya, Tahun Baru Cina, Thaipusam, Krismas, Gawai dan lain-lain dianggap sebagai perayaan penting.

Agama

Malaysia terdiri dari penduduknya yang berbagai keturunan dan menganuti berbagai agama, khususnya agama Islam, Buddha, Hindu, Tao dan Nasrani (Kristian), di samping lain-lain sistem kepercayaan yang diamalkan oleh berbagai kumpulan etnik yang terdapat di negara ini. Di bawah Perlembagaan Persekutuan, Islam adalah agama rasmi di Malaysia, sementara agama-agama lain boleh diamalkan dengan aman dan bebas.


  • Islam
Bagi umat Islam, tiga perayaan utama diraikan, iaitu Hari Raya Puasa (Aidilfitri), Hari Raya Haji (Aidiladha) dan Maulidul Rasul. Hari Raya Puasa diraikan bagi menandakan berakhirnya sebulan berpuasa pada bulan Ramadan. Hari Raya Haji (Aidiladha) dirayakan pada hari ke-10 bulan Zulhijjah (bulan Islam) ketika umat Islam yang mengerjakan ibadat Haji di Mekah berada di peringkat akhir ibadah mereka. Pada pagi hari tersebut umat Islam menunaikan sembahyang Hari Raya Aidiladha di masjid-masjid. Mereka yang berkemampuan akan mengerjakan ibadat korban. Perayaan Maulidur Rasul pada bulan Rabiulawal, dirayakan bagi memperingati perjuangan Nabi Muhammad s.a.w. Acara-acara seperti perhimpunan, syarahan dan bacaan berzanji biasanya diadakan.

  • China
Rakyat Malaysia berketurunan Cina merayakan Tahun Baru Cina pada hari pertama di dalam bulan pertama kalendar Cina pada bulan Januari atau Februari setiap tahun. Perayaan bermula dengan kaum keluarga berkumpul untuk makan malam bersama. Perayaan ini berlanjutan selama 15 hari hingga hari Chap Goh Mei yang dirayakan pada malam ke-15. Seperti biasa di perayaan ini, pemberian bungkusan merah "angpow" memeriahkan lagi suasana, terutama kepada kanak-kanak. Selain itu, terdapat juga perayaan Kuih Bulan yang ada kaitannya dengan legenda bidadari dari bulan lapan kalendar Cina. Kuih-kuih bulan dan tanglung-tanglung adalah ciri-ciri utama perayaan tersebut.

  • Hindu
Bagi penganut agama Hindu, Deepavali atau perayaan Cahaya pada bulan Aippasi mengikut kalendar keturunan Tamil (OktoberNovember) merupakan masa untuk kaum keluarga dan sanak-saudara bergembira. la menandakan kemenangan, kecerahan mengatasi kegelapan, kebaikan mengatasi kejahatan, kebijaksanaan mengatasi kejahilan. Perayaan bermula dengan upacara sembahyang dan diikuti dengan kunjungan ke rumah sanak saudara. Di waktu malam, pelita-pelita dipasang untuk memeriahkan lagi perayaan.

Bahasa Resmi

Bahasa resmi yang digunakan di negara ini ialah Bahasa Malaysia (Bahasa Melayu) namun, bahasa-bahasa berbagai kaum dan suku kaum yang lain adalah bebas digunakan seperti bahasa Cina dan Tamil. Bahasa Inggeris merupakan bahasa kedua dan digunakan dengan meluasnya di bidang-bidang perdagangan dan perindustrian. Kerajaan juga telah menggalakkan pekerja hotel dan ahli-ahli perniagaan yang berkaitan dengan sektor pelancongan dan perhotelan supaya mempelajari lain-lain bahasa antarabangsa.

Festival Dan Perayaan

Masyarakat majmuk menjadikan kebudayaan negara ini lebih berwarna-warni. Penduduknya yang berbilang kaum menyambut pelbagai perayaan sepanjang tahun. Di negara ini, musim perayaan adalah masa untuk bergembira dan menjalin persahabatan serta muhibah antara kaum. Setiap kali perayaan, semua rakyat tanpa mengira keturunan, turut serta memeriahkan suasana dengan kunjung-mengunjungi antara satu sama lain. Oleh itu, upacara 'rumah terbuka' adalah satu suasana yang tidak asing lagi di hari-hari perayaan.


3.     SINGAPORE


Singapura nama resminya Republik Singapura, adalah sebuah negara pulau di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometres (85 mil) di utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dariKepulauan RiauIndonesia oleh Selat Singapura di selatan. Singapura adalah pusat keuangan terdepan keempat di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.


A.     Kondisi Geografis Singapore

Singapura terdiri dari 63 pulau, termasuk daratan Singapura. Pulau utama sering disebut Pulau Singapura tetapi secara resmi disebut Pulau Ujong (Melayu: berarti pulau di ujung daratan (semenanjung)). Terdapat dua jembatan buatan menuju Johor, MalaysiaJohor–Singapore Causeway di utara, dan Tuas Second Link di barat. Pulau JurongPulau TekongPulau Ubin dan Pulau Sentosa adalah yang terbesar dari beberapa pulau kecil di Singapura. Titik alami tertinggi adalah Bukit Timah Hill dengan tinggi 166 m (545 ft).
Singapura memiliki banyak proyek reklamasi tanah dengan tanah diperoleh dari bukit, dasar laut, dan negara tetangga. Hasilnya, daratan Singapura meluas dari 5,815 km2 (2,245.2 sq mi) pada 1960-an menjadi 704 km2 (271.8 sq mi) pada hari ini, dan akan meluas lagi hingga 100 km2 (38.6 sq mi) pada 2030. Proyek ini kadang mengharuskan beberapa pulau kecil digabungkan melalui reklamasi tanah untuk membentuk pulau-pulau besar dan berguna, contohnya Pulau Jurong.
Iklim
Dalam sistem klasifikasi iklim Köppen, Singapura memiliki iklim tropik khatulistiwa tanpa musim yang nyata berbeda, kesamaan suhu, kelembapan tinggi, dan curah hujan yang melimpah. Suhu berkisar antara 22 to 34 °C (71.6 to 93.2 °F). Rata-rata kelembapan relatifberkisar antara 90% di pagi hari dan 60% di sore hari. Pada cuaca hujan yang berkepanjangan, kelembapan relatif dapat mencapai 100%. Suhu terendah dan tertinggi yang tercatat dalam sejarah maritim Singapura adalah 19.4 °C (66.9 °F) dan 35.8 °C (96.4 °F).
Bulan Mei dan Juni merupakan bulan terpanas, sedangkan November dan Desember merupakan musim muson basah. Dari bulan Agustus hingga Oktober, seringkali terdapat kabut, terkadang cukup mengganggu hingga pemerintah mengeluarkan peringatan kesehatan kepada publik, hal ini disebabkan oleh kebakaran semak-belukar di negara tetangganya, Indonesia. Singapura tidak menggunakan waktu musim panas atau perubahan zona waktu musim panas. Jarak waktu hari hampir sama sepanjang tahun dikarenakan letak Singapura yang berdekatan dengan garis khatulistiwa.
Sekitar 23% daratan Singapura terdiri dari hutan dan cagar alam. Urbanisasi telah menghapus banyak daerah yang dulunya merupakan hutan hujan utama, tinggal menyisakan wilayah utama di daerah Bukit Timah Nature Reserve. Berbagai taman telah dijaga, seperti Singapore Botanic Gardens.


B.     Keadaan Demografis Singapore

Populasi

Jumlah penduduk Singapura memiliki persentase warga asing tertinggi keenam di dunia. Sekitar 42% penduduk Singapura adalah warga asing dan mereka membentuk 50% sektor jasa di negara itu. Kebanyakan berasal dari Cina, Malaysia, Filipina, Amerika Utara, TImur Tengah, Eropa, Australia, Bangladesh dan India. Negara ini merupakan yang terpadat kedua di dunia setelah Monako. Menurut statistik pemerintah, jumlah penduduk Singapura pada 2009 sebanyak 4,99 juta jiwa, 3,73 juta jiwa di antaranya merupakan warga negara dan penduduk tetap Singapura (disebut "Singapore Residents"). Jumlah warga negara pada tahun 2009 adalah 3,2 juta jiwa. Berbagai kelompok bahasa Cina membentuk 74,2% dari penduduk Singapura, Melayu 13,4%, India 9,2%, sementara EurasiaArab dan kelompok lain membentuk 3,2% dari populasi Singapura.
Pada 2008, tingkat kelahiran total hanya 1,28 anak setiap wanita, terendah ketiga di dunia dan di bawah batas 2,1 yang dibutuhkan untuk mengganti populasi pada masa depan. Tahun 2008, 39.826 bayi lahir, dibandingkan dengan 37.600 bayi pada 2005. Jumlah ini belum cukup untuk mempertahankan pertumbuhan penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mendorong warga asing untuk pindah ke Singapura. Jumlah besar imigran ini telah mencegah populasi Singapura berkurang.
Menurut statistik terbaru tahun 2010, tingkat kelahiran total penduduk Singapura mencapai tingkat 1,22 pada 2009. Tingkat kelahiran total penduduk Cina Singapura adalah 1,08, diikuti India 1,14 dan Melayu 1,82. Ringkat kelahiran Melayu Singapura ~70% lebih tinggi dari Cina dan India Singapura.


C.   Etnografi dan Sosial Budaya Singapore

Orang Melayu Singapura, sementara menjadi penduduk asli pada Singapura, kini mendirikan hanya 13.4% dari penduduk negara ini, seperti diasaskan pada takrifan lebih luas "bangsa Melayu" daripada yang lebih khusus "kumpulan etnik Melayu". Ini oleh kerana kemasukan ramai-ramai pendatang Cina, yang datang ke Singapura di sepanjang 200 tahun yang lalu. Keputusan adalah bahawa orang Cina kini adalah kumpulan etnik majoriti di Singapura, terdiri lebih kurang 74.1% dari penduduk negara.

Agama

Buddha adalah agama yang mendominasi Singapura, dengan 33%  dari penduduk negara ini menyatakan diri sebagai penganut agama tersebut pada sensus terakhir. Vihara dan pusat Dharma dari tiga tradisi besar Buddha (TheravadaMahayana dan Vajrayana) dapat ditemukan di Singapura. Kebanyakan penganut Buddha di Singapura beretnis Tionghoa dan menganut tradisi Mahayana.
Mahayana Cina merupakan bentuk Buddha yang paling dominan di Singapura dengan misionaris dari Taiwan dan Cina selama beberapa dasawarsa. Tetapi, Buddha TheravadaThailand mulai populer di antara masyarakat (tidak termasuk Cina) dalam dasawarsa terakhir. Soka Gakkai International, sebuah organisasi Buddha Jepang, dipraktikkan oleh banyak orang di Singapura, kebanyakan di antaranya keturunan Cina. Buddha Tibet juga perlahan-lahan masuk ke negara ini dalam beberapa tahun terakhir.

Pendidikan

Bahasa Inggris adalah bahasa pengajar di seluruh sekolah di Singapura.Siswa masuk sekolah dasar pada usia 7 tahun dan melanjutkan pendidikan selama enam tahun, pada akhir masa pendidikan mereka menjalani Primary School Leaving Examination (PSLE). Ada empat pelajaran di sekolah dasar, yaitu bahasa Inggris, matematika, sains, dan bahasa ibu. Semua pelajaran diajarkan dan diujikan dalam bahasa Inggris kecuali "bahasa ibu" yang diajarkan dan diujikan dalam bahasa Melayu, Mandarin (Cina) atau Tamil. Sementara "bahasa ibu" merujuk pada bahasa utama secara internasional, dalam sistem pendidikan Singapura sebutan ini digunakan untuk merujuk pada bahasa kedua atau tambahan karena bahasa Inggris adalah bahasa utama. Sekolah dasar negeri tidak membebankan biaya sekolah, tetapi bisa saja muncul biaya tak terduga.
Setelah sekolah dasar, siswa masuk ke sekolah menengah selama empat hingga lima tahun. Ada banyak pelajaran yang ditawarkan di sekolah menengah, termasuk bahasa Inggris, bahasa ibu, geografi, sejarah, matematika dasar, matematika tingkat atas, kimia, fisika, biologi, bahasa Perancis dan bahasa Jepang.

Bahasa

Pemerintah Singapura mengakui empat bahasa resmi: Inggris, MelayuMandarin, dan Tamil. Bahasa Inggris adalah bahasa paling dominan di Singapura, tidak seperti negara tetangganya, Malaysia dan Indonesia, tempat bahasa Melayu menjadi bahasa dominan. Bentuk bahasa Inggris yang dipertuturkan di Singapura beragam mulai dari Inggris Standar hingga bahasa kreol yang dikenal sebagai Singlish. Di antara warga Singapura, bahasa Inggris memiliki jumlah penutur terbanyak. Jumlah ini diikuti oleh bahasa Mandarin, Melayu dan Tamil. Pengejaan dan kosakata yang digunakan berasal dari bahasa Inggris Britania, dengan beberapa pengecualian, misalnya penggunaan "pants" (Amerika Serikat) menggantikan "trousers" (Britania Raya). Penggunaan bahasa Inggris meluas di Singapura setelah 1965 ketika diberlakukan sebagai bahasa utama dalam sistem pendidikan negara ini. Di sekolah, anak-anak diharuskan mempelajari bahasa Inggris dan satu dari tiga bahasa resmi lain sebagai bahasa ibu. Pada 1987, bahasa Inggris diumumkan sebagai bahasa utama resmi dalam sistem pendidikan Singapura.
Bahasa Melayu adalah bahasa nasional karena alasan simbolis dan historis, dan secara umum dipertuturkan oleh masyarakat Melayu Singapura. Bahasa Melayu digunakan pada lagu kebangsaan "Majulah Singapura" dan cetakan koin. Tetapi, sekitar 85% warga Singapura tidak mempertuturkan bahasa Melayu.
Bahasa Mandarin juga dipertuturkan secara luas di Singapura. Bahasa Mandarin telah meluas akibat kampanye dan usaha masyarakat dukungan pemerintah untuk mendukung penggunaannya di antara bahasa-bahasa Tionghoa lainnya.
Bahasa Tamil dipertuturkan oleh sekitar 60% masyarakat India Singapura atau 5% dari seluruh penduduk Singapura. Bahasa India seperti MalayalamTelugu dan Hindi juga dipertuturkan oleh sekelompok kecil masyarakat India di Singapura.
Karena keragaman penduduk dan latar imigrannya, budaya Singapura sering disebut sebagai campuran dari budaya Britania, Melayu, Cina, India dan Peranakan. Warga asing juga membentuk 42% penduduk Singapura dan memainkan peran penting dalam memengaruhi budaya Singapura.

Masakan

Makan-makan dan belanja sudah menjadi hiburan nasional warga Singapura. Masakan Singapura adalah contoh dari keberagaman dan difusi budaya negara ini; dengan pengaruh dari BritaniaCinaIndiaMelayuTamil, dan Indonesia. Masakan umum Singapura yaitu satenasi lemakkepiting pedas dan nasi ayam Hainan.
Media
MediaCorp, perusahaan media milik negara, mengoperasikan ketujuh saluran televisi terestrial lokal yang gratis dan 14 saluran radio. Semua stasiun radio dan televisi adalah badan usaha milik negara. Stasiun radio dioperasikan oleh MediaCorp, kecuali empat stasiun yang dioperasikan SAFRA Radio dan SPH UnionWorks. Layanan televisi IPTV dan kabel berbayar dimiliki oleh StarHub dan SingTel. Kepemilikan pribadi terhadap parabola satelit yang mampu menyalurkan konten televisi tanpa sensor dari luar negeri dianggap ilegal.
Media cetak Singapura meliputi 16 surat kabar dengan sirkulasi aktif dan sejumlah majalah. Harian diterbitkan dalam bahasa Inggris, CinaMelayu dan Tamil, dengan media cetak didominasi oleh Singapore Press Holdings (SPH), penerbit harian utama berbahasa Inggris milik pemerintah, The Straits Times. SPH menerbitkan hampir semua surat kabar harian, termasuk sebuah harian dwibahasa gratis, My Paper – yang mengklaim sebagai harian pertama di dunia dengan cakupan bahasa Inggris dan Cina yang setara. Kebanyakan dari surat kabar ini memiliki versi daring paralel, termasuk The Straits TimesThe New Paper, dan Business Times. Begitu juga dengan Today - sebuah tabloid gratis berbahasa Inggris yang diterbitkan oleh MediaCorp, satu-satunya surat kabar yang tidak diterbitkan SPH. Satu pemancar radio berbasis di Singapura yang berada di luar pengawasan pemerintah adalah Stasiun Pemancar Timur Jauh milik BBC World Service.

Seni

Sejak 1990-an, pemerintah telah berusaha mempromosikan Singapura sebagai pusat seni dan budaya, khususnya seni drama, dan mengubah negara ini menjadi 'gerbang antara Timur dan Barat' yang kosmopolitan. Puncak dari usaha pemerintah ini adalah pembangunan Esplanade, sebuah pusat seni drama kelas atas yang dibuka pada 12 Oktober 2002. Selain itu, Singapore Arts Festival merupakan kegiatan tahunan yang diadakan National Arts Council. Drama komedi jalanan juga meningkat jumlahnya, termasuk acara mikrofon terbuka yang diadakan setiap minggu. Singapura mengadakan Genee International Ballet Competition 2009, sebuah kompetisi balet klasikbergengsi yang diadakan oleh Royal Academy of Dance, sebuah dewan juri tari internasional yang berpusat di London, Britania Raya.

Olahraga Dan Rekreasi

Olahraga kegemaran warga Singapura meliputi olahraga terbuka seperti sepak bola, basket, kriket, renang, berlayar dan beberapa olahraga tertutup seperti tenis meja dan bulu tangkis.
Sebagian besar warga Singapura tinggal di wilayah permukiman umum dengan fasilitas seperti kolam renang umum, lapangan basket terbuka dan komplek olahraga tertutup di dekatnya. Sebagaimana halnya sebuah pulau, olahraga air sangat terkenal, termasuk berlayarkayak dan ski airSelam skuba adalah rekreasi lain yang bisa dilakukan di sekitarPulau Hantu yang dikenal kaya akan terumbu karang.
Olahragawan Singapura telah mengikuti berbagai kompetisi regional dan internasional seperti tenis meja, bulu tangkis, boling, berlayar, silat, renang dan polo air. Atlet seperti Fandi AhmadAng Peng SiongLi Jiawei dan Ronald Susilo telah menjadi olahragawan terkenal di Singapura.
Singapura memiliki liga sepak bolanya sendiri, yaitu S-League, dibentuk tahun 1996 dan saat ini terdiri dari 12 klub dengan 3 tim asing. Singapore Slingers bergabung dengan Australian National Basketball League pada 2006, yang kemudian mereka tinggalkan pada 2008. Mereka adalah salah satu tim pertama dalam ASEAN Basketball League yang didirikan bulan Oktober 2009.
Dimulai tahun 2008, Singapura menyelenggarakan satu putaran Formula One World Championship. Balap mobil ini diadakan diMarina Bay Street Circuit di daerah Marina Bay dan menjadi balap malam pertama yang dilakukan di sirkuit F1 dan merupakan sirkuit jalanan pertama di Asia.
Pada 21 Februari 2008, Komite Olimpiade Internasional mengumumkan bahwa Singapura memenangkan undian penyelenggaraan Olimpiade Remaja Musim Panas 2010. Singapura mengalahkan Moskow pada undian final dengan memenangkan 53 suara, sementara Moskow memperoleh 44 suara.
Pada 15 September 2010, Sekretaris Parlemen Senior untuk Kementerian Pengembangan Masyarakat, Remaja dan OlahragaTeo Ser Luck mengumumkan bahwa Singapura akan memulai Singapore Biennale Games untuk melanjutkan jejak-jejak Olimpiade Remaja Singapura 2010 yang akan diadakan setiap 2 tahun mulai 2011.

Transportasi
Pelabuhan dan Penerbangan

Singapura merupakan sebuah hub transportasi internasional di Asia karena letaknya di berbagai rute perdagangan laut dan udara. Pelabuhan Singapura, dikelola oleh operator pelabuhan PSA International dan Jurong Port, adalah pelabuhan tersibuk kedua di dunia pada 2005 menurut tonase pengapalan yang ditangani, yaitu sebesar 1,15 milyar ton kasar, dan menurut lalu lintas kontainer, yaitu sebanyak 23,2 juta satuan dua puluh kaki (TEU). Pelabuhan Singapura juga merupakan yang tersibuk kedua di dunia menurut tonase kargo, setelah Shanghai dengan 423 juta ton. Selain itu, Singapura merupakan pelabuhan tersibuk pertama di dunia menurut lalu lintas lintas pengapalandan pusat pengisian bahan bakar kapal terbesar di dunia.
Singapura adalah hub penerbangan untuk kawasan Asia Tenggara dan perhentian untuk rute Kangguru antara Australasia dan Eropa. Bandar Udara Changi Singapura memiliki jaringan seluas 80 maskapai penerbangan yang menghubungkan Singapura ke 200 kota di 68 negara. Bandara ini telah dimasukkan sebagai salah satu bandara internasional terbaik oleh berbagai majalah perjalanan internasional, termasuk sebagai bandara terbaik di dunia untuk pertama kalinya oleh Skytrax pada tahun 2006.
Bandar Udara Changi saat ini memiliki tiga terminal penumpang. Terdapat juga sebuah terminal bertarif rendah, yang melayani maskapai bertarif rendah Tiger Airways dan Cebu Pacific. Maskapai penerbangan nasionalnya ialah Singapore Airlines (SIA), maskapai yang paling banyak mendapatkan penghargaan di dunia. Bandar Udara Changi Singapura diswastanisasikan pada tahun 2009 dan saat ini dimiliki sepenuhnya oleh Changi Airport Group.

Domestik

Infrastruktur transportasi lokal meliputi sebuah sistem transportasi darat di seluruh pulau yang terdiri dari serangkaian jalan ekspres. Sistem jalan umum dilayani oleh angkutan bus resmi dan berbagai perusahaan taksi berizin. Angkutan bus umum telah menjadi topik kritik oleh sejumlah warga Singapura, kebanyakan di antaranya memanfaatkan sistem ini untuk perjalanan komuter sehari-hari.
Sejak 1987, sistem metro kereta penumpang Mass Rapid Transit (MRT) telah dioperasikan. Sistem MRT semakin dilengkapi oleh sistem kereta ringan Light Rail Transit (LRT), dan meningkatkan keteraksesan ke kawasan permukiman. Didirikan tahun 2001, sistem EZ-Link memungkinkan kartu pintar digunakan sebagai tiket alternatif yang digunakan pada sistem angkutan umum di Singapura.


4.     BRUNEI DARUSSALAM


A.     Kondisi Geografis Brunei Darussalam

1) Letak, Luas, dan Batas

Brunei Darussalam terletak di Pantai Kalimantan Barat Laut, hanya berbatasan dengan satu negara saja, yaitu Malaysia, di negara bagian Serawak, atau terletak antara 4O2’LU– 5O3’LU dan 114O5’BT-115O22’BT. Keseluruhan pantai menghadap laut Cina Selatan yang panjangnya sekitar 161 km. Serawak membagi Brunei menjadi dua bagian yaitu bagian barat dan bagian timur. Negara Brunei Darusalam terbagi atas dua bagian, yaitu bagian barat dan bagian timur.Bagian barat terdiri atas 3 daerah yaitu daerah Tutong, Belait, dan Brunei, sedangkan bagian timurnya adalah daerah Temburong. Luas wilayah seluruhnya adalah 5,765 km2, hamper sama dengan luas Pulau Bali di Indonesia (5.561 km2).
Brunei mempunyai batas sebagai berikut:
a) Sebelah utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan
b) Sebelah timur berbatasan dengan Sabah, Malaysia
c) Sebelah barat berbatasan dengan Serawak, Malaysia

2) Iklim

Berdasarkan letak astronomis dan keadaan alamnya, Brunei Darussalam beriklim tropis basah.Dengan iklim tropis basah, Brunei Darussalam memiliki kelembapan dan curah hujan tinggi sepanjang tahun.Sepanjang sejarahnyna, Brunei Daarussalam tidak pernah mengalami kekeringan.
Brunei Darussalam dipengaruhi oleh dua musim, yaitu musim hujan terjadi pada bulan Oktober – April dan musim kemarau terjadi pada bulan April – Oktober.Karena iklim tropis tersebut, sebagian wilayah Brunei Darussalam ditutupi oleh hutan hujan tropis. Hutan-hutan di Brunei Darussalam banyak ditinggali oleh hewan-hewan khas Pulau Kalimantan seperti orang utan, beruang madu, landak, gajah, musang, rusa, lembu, siamang, dan aneka jenis burung. Kekayaan hutan tujan tropis Brunei Darussalam ditunjukkan pula dengan aneka jenis kayu hutan yang memiliki nilai jual tinggi semacam jati, ulin, dan eboni.

3) Bentang Alam

  • Relief
            Di bagian barat sebagian besar reliefnya merupakan dataran rendah.Di bagian timur lebih tinggi daripada bagian barat (1.000-1.500m).Tanahnya berbukit-bukit.Di ujung selatan daerah Temburong terdapat Bukit Pagon yang tingginya 1.850 m. Daerah ini merupakan lereng Pegunungan Crocker.Di bagian utara Pantai utara daerahnya relatif datar dengan Teluk Bruneinya. Di sebelah barat terletak ibu kota Brunei, Bandar Seri Begawan.

  • Sungai                         
           Di Brunei Timur hanya mengalir satu sungai yaitu Sungai Temburong.Sungaisungai di Brunei sebagian besar berfungsi sebagai alat perhubungan, lebih-lebih di daerah yang sukar dibangun jalan. Di Brunei Barat mengalir tiga sungai, yaitu : Sungai Belait, Sungai Tutong, dan Sungai Brunei.

  • Sumber Daya Alam

  •            Brunei Darussalam memiliki sumber daya alam yang utama berupa minyak.Ladang minyak merupakan cadangan minyak terbanyak di Asia Tenggara.Ladang minyak di lepas pantai terdapat di Kuala Belait, Ampar, dan Jerudong.Di Brunei sendiri belum ada kilang penyulingan minyak.Sebagian besar minyak mentah dialirkan melalui pipa-pipa ke Miri dan Lutong di Serawak untuk disuling.


B.       Keadaan Demografis Brunei Darussalam

Dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah orang Melayu.Kelompok etnik minoritas yang paling penting dan yang menguasai ekonomi negara ialah orang Tionghoa (Han) yang menyusun lebih kurang 15% jumlah penduduknya. Etnis-etnis ini juga menggambarkan bahasa-bahasa yang paling penting: bahasa Melayu yang merupakan bahasa resmi, serta bahasa Tionghoa. Bahasa Inggris juga dituturkan secara meluas dan hampir 95% fasih dengan Bahasa Inggris, dan terdapat sebuah komunitas ekspatriat yang cukup besar dengan sejumlah besar warganegara Britania dan Australia.
Islam ialah agama resmi Brunei, dan Sultan Brunei merupakan kepala agama negara itu.Agama-agama lain yang dianut termasuk agama Buddha (terutamanya oleh orang Tiong Hoa), agama Kristen, serta agama-agama orang asli (dalam komunitas-komunitas yang teramat kecil).


C.     Etnografi dan Sosial Budaya

Budaya Brunei seakan sama dengan budaya Melayu, dengan pengaruh kuat dari Hindu dan Islam, tetapi kelihatan lebih konservatif dibandingkan Malaysia. Penjualan dan penggunaan alkohol diharamkan, dengan orang luar dan non-Muslim dibenarkan membawa dalam 12 bir dan dua botol miras setiap kali mereka masuk negara ini.Setelah pemberlakuan larangan pada awal 1990-an, semua pub dan kelab malam dipaksa tutup.
  Stratifikasi Sosial
Di Brunei Darussalam, kelompok etnis yang paling dominan adalah etnis Barunay, yang terdiri dari empat tingkatan kelas sosial: bangsawan, bangsawan, orang biasa, dan para budak (walaupun perbudakan tidak lagi dipraktekkan). Karena sistem kasta di Brunei Darussalam masih ketat dan diwariskan berdasarkan silsilah, maka kasta seseorang tidak dapat naik atau turun ke kasta lain. Satu-satunya tanda atau simbol stratifikasi sosial adalah gelar kehormatan yang digunakan oleh seseorang.
Peran Gender dan Status Sosial
Perempuan di Brunei Darussalam telah mulai mengambil posisi dan tanggung jawab di kantor-kantor pemerintah dan departemen.Mereka pun dapat masuk ke dalam angkatan bersenjata namun mereka tidak dapat ikut serta dalam pertempuran.Dibandingkan dengan masyarakat Islam di Timur Tengah, perempuan di Brunei Darussalam memiliki status yang sangat tinggi.Wanita Muslim dianjurkan untuk mengenakan penutup kepala tradisional, yang disebut tudong.
 Perkawinan, Keluarga, dan Kekerabatan
Dalam tradisi perkawinan di Brunei Darussalam, orang tua dari calon mempelai laki-laki mengatur rencana pernikahan dengan orang tua dari calon mempelai wanita.Bagi masyarakat Muslim, pasangan yang menikah juga harus sama-sama Muslim.Sehingga individu, terutama laki-laki, sering masuk Islam untuk menikah dengan seorang Muslim.Pasangan yang baru menikah harus bergabung dan tinggal di rumah orang tua pengantin perempuan.Setelah beberapa lama, pasangan yang menikah muda tersebut dapat membentuk rumah tangga sendiri sesuai keinginan mereka.Hukum kewarisan Islam berlaku bagi Muslim.Bagi non-Muslim, praktek-praktek tradisional lah yang berlaku.

Etika

Berikut adalah aturan etiket yang bersifat universal: melakukan sesuatu dengan menggunakan tangan kanan; menolak makanan dengan menyentuh wadah dengan tangan kanan (tidak pernah secara verbal); menggunakan ibu jari dan tidak menggunakan jari telunjuk saat menunjuk; melepas sepatu saat memasuki rumah atau bangunan publik, terutama masjid; berjabat tangan dengan lembut dan kemudian dengan lembut pula menyentuh tengah dada seseorang dengan tangan kanan (tidak berlaku bagi lawan jenis); menghindari kontak tubuh antar lawan jenis; dan tidak pernah marah.

Agama

Mayoritas penduduk Brunei Darussalam beragama Islam.Liburan dalam memperingati hari keagamaan diatur sesuai dengan kalender lunar.Awal Ramadhan menandai awal bulan suci puasa. Perayaan hari besar Islam di Brunei Darussalam hampir sama dengan negara-negara Islam lainnya, seperti Nuzulul Quran, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Haji, Maulid Nabi Muhammad sallallahu Alihi Wassalam, dan Isra’ Mi’raj.


5.     THAILAND

Thailand dalam bahasa Inggris, atau dalam bahasa aslinya Mueang Thai (dibaca: "meng-thai", sama dengan versi Inggrisnya, berarti "Negeri Thai"), adalah sebuah negara di Asia Tenggara  Kerajaan Thai dahulu dikenal sebagai Siam sampai tanggal 11 Mei 1949. Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thai, namun juga dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan warga negara Thai terutama kaum minoritas Tionghoa.


A.     Kondisi Geografis Thailand

1.      Letak, Luas, dan Batas

Secara astronomis Thailand terletak antara 6OLU–21OLU dan 97OBT–106OBT. Batasbatas wilayah negara Thailand adalah sebagai berikut.
a)      Sebelah utara berbatasan dengan negara Laos dan Myanmar
b)      Sebelah timur berbatasan dengan negara Kampuchea.
c)      Sebelah selatan berbatasan dengan negara Malaysia, dan Teluk Siam
d)     Sebelah barat berbatasan dengan negara Myanmar dan Laut Andaman.
e)      Luas negara Thailand 514.000 km2, atau kira-kira 4 kali Pulau Jawa.
2.      Iklim
Thailand beriklim tropis dan subtropis, menurut wilayahnya dapat dibedakan menjadi tiga.
a)      Daerah Utara. Pada umumnya mengalami udara lebih dingin (daerah pegunungan) bila dibandingkan dengan daerah lainnya.
b)      Daerah bagian Timur. Mengalami musim kering (pada bulan November – Februari) yang dipengaruhi musim dingin dari Daratan Cina.
c)      Daerah Selatan. Mengalami musim hujan (Mei-Oktober) yang berasal dari angin musim
Samudra Hindia. Mengalami musim panas yang paling kering pada Februari-Mei. Secara umum iklim musim di Thailand, dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu musim kemarau, terjadi pada bulan November sampai bulan Februari, musim panas, terjadi pada bulan Maret sampai April, musim penghujan, terjadi pada akhir bulan April hingga akhir Oktober.
3.      Bentang Alam
Wilayah Thailand dibagi menjadi empat wilayah utama seperti berikut.
a)      Dataran rendah bagian selatan. Daerah ini merupakan daerah yang paling subur di Thailand dan banyak diusahakan tanaman padi.
b)      Daerah pegunungan bagian utara dan barat secara geomorfologi merupakan kelanjutan pegunungan dari Myanmar yang tingginya rata-rata 1000-2000 m di atas permukaan air laut. Puncaknya adalah gunung Inthanon (2.570m), berupa tanah pegunungan yang tertutup oleh hutan (terutama hutan jati). Karena banyaknya sungai yang mengalir di daerah tersbeut, tanahnya menjadi subur.
c)      Wilayah Semenanjung Thailand, yang merupakan daratan sempit, bagian paling sempit dinamakan Tanah Genting Kra yang membatasi areal Luat Cina Teluk Siam dengan Samudra Hindia di Selatan Malaka.
d)     Plato Korat, berupa pegunungan kapur yang tandus dengan irigasi yang tidak baik. Di daerah ini mengalir anak Sungai Mekong Sungai-sungai besar yang ada di negara Thailand adalah Sungai Salween, Sungai Mekhong, Sungai Mun dab Sungai Chi, serta Sungai Menam.


B.  Keadaan Demografis Thailand

Populasi Kerajaan Thai didominasi etnis Thai dan etnis Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh penduduk. Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di selatan, MonKhmer dan berbagai suku orang bukit. Sekitar 95% penduduk Kerajaan Thai adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada, namun ada minoritas kecil pemeluk agama IslamKristen dan HinduBahasa Thai merupakan bahasa nasional Kerajaan Thai, yang ditulis menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada banyak juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga diajarkan secara luas di sekolah. Selain itu, Pada tahun 2005, penduduk Thailand berjumlah 72,1 juta jiwa dengan pertumbuhan 0,7% per tahun. Angka kelahiran 20, dan angka kematian 7, dengan kepadatan penduduk 122 orang/km2. Penduduk Muangthai sebagian besar 98,5%) adalah orang Thai, sisanya adalah orangorang Cina (10%), India, dan Melayu. Mereka berbahasa Thai dengan sebagian besar penduduknya beragama Budha.


C.      Etnografi dan Sosial Budaya

1)      Etnografi

Sebagian besar orang Thailand adalah anggota kelompok etnis Thai/Lao. Mereka diyakini merupakan keturunan dari orang-orang yang bermigrasi dari China selatan dan tenggara pada tahun 500-an Masehi. Ada juga orang-orang keturunan China, Melayu, Khmer (Kamboja), dan Vietnam. Sejumlah kecil kelompok etnis lain juga ada di Thailand.

2)      Sosial

a)    Sekitar setengah dari penduduk Thailand tinggal di atau dekat daerah perkotaan di gedung-gedung modern. Lainnya tinggal di desa-desa. Rumah desa tradisional dibangun dari kayu atau bambu. Atapnya terbuat dari rumbia atau seng.

b)   Pakaian gaya Barat sekarang umum di Thailand. Tetapi beberapa orang Thai di daerah pedesaan mengenakan pakaian tradisional. Baik pria maupun wanita memakai pakaian panjang dan longgar yang disebut sarung, dan laki-laki kadang-kadang memakai cawat. Dalam rumah-rumah pribadi, anggota keluarga dan tamu tidak memakai alas kaki.

c)    Bahasa resmi negara adalah bahasa Thai. Kebanyakan orang berbicara dengan dialek Bangkok. Bahasa Inggris secara luas diajarkan di sekolah dan banyak orang Thai mampu menggunakannya dengan lancar.

d)   Agama

Kebanyakan orang Thailand beragama Budha. Seluruh negara dihiasi dengan ribuan candi Budha yang disebut wat. Setiap laki-laki Thailand diharapkan bisa melayani di wat selama minimal tiga bulan. Setiap hari saat fajar, para biksu Budha pergi di antara orang-orang untuk menerima makanan. Pada hari-hari suci dan selama festival, orang-orang membawa makanan untuk wat. Hampir 5 persen dari populasi Thailand adalah Muslim.

e)    Pendidikan

Sistem sekolah Thailand memiliki tiga tingkat utama: pendidikan dasar, menengah (termasuk sekolah menengah), dan pendidikan tinggi. Di masa lalu, hanya pendidikan dasar yang diwajibkan. Namun, sejak tahun 1997 pendidikan hingga sekolah menengah (dua belas tahun) wajib dan juga gratis. Thailand memiliki banyak universitas. Yang paling tua dan paling bergengsi adalah Chulalongkorn dan Thammasat, keduanya di Bangkok. Rasa hormat orang Thai pada pendidikan tercermin dalam tingkat melek huruf negara yang tinggi, berada di atas 90 persen.

f)    Makanan

Nasi adalah makanan pokok. Masakan Thailand sangat pedas. Biasanya mencakup banyak sayuran dengan ikan, daging babi, atau ayam. Kecap ikan, cabai, dan cabai pasta adalah bahan utama dalam masakan Thailand. Buah-buahan tropis juga merupakan bagian dari sajian Thailand.

3)      Budaya

a)    Musik

Musik rakyat populer dengan kebanyakan orang Thai, terutama di timur laut. Tapi banyak orang Thai mendengarkan musik pop dan rock. Musik klasik Thai, dulu terbatas pada istana, juga populer. Musisi sering ditampilkan dengan ansambel yang disebut piphat. Piphat meliputi simbal, gong, drum, dan alat musik tiup mirip dengan oboe.

b)   Seni

Seni tradisional Thailand sifatnya relijius dan mencakup patung, lukisan, dan arsitektur candi. Pengrajin Thai dikenal karena tekstil mereka yang indah, terutama sutra, serta furnitur bambu dan rotan.

c)    Sastra

Sastra paling awal Thailand ditulis pada tahun 1200-an. Sastra itu sering menampilkan tema yang berhubungan dengan agama atau raja. Penulis modern Thailand yang terkemuka misalnya Dok Mai Sot, Si Burapha, Kukrit Pramoj, dan Jit Phoumisak.

d)   Teater dan Tari

Bentuk paling terkenal dari teater tradisional Thailand adalah khon. Khon adalah sebuah drama koreografis yang didasari pada tema Hindu. Pertunjukan ini dilakukan oleh penari dengan kostum dan masker yang rumit. Bentuk lain dari teater adalah lakhon dan likay, yang lebih informal. Teater ini juga mendramatisir suatu tema.

e)    Olahraga dan Rekreasi

Tinju tradisional Thailand (Thai boxing) adalah salah satu olahraga favorit. Favorit lain adalah takraw, persilangan antara sepak bola dan voli. Olahraga Barat seperti basket dan tenis juga menjadi populer.
Ucapan penyambutan yang umum di Kerajaan Thai adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar