Senin, 21 Desember 2015

Diskusi Faktor-Faktor Penyebab Masalah Domestik dan Sengketa antar Negara di Asia Tenggara



 Diskusi Faktor-Faktor yang Menjadi Penyebab Masalah Domestik dan Sengketa antar Negara di Asia Tenggara

Notulen : Irvand Sahrir
Moderator : Farah


Diksusi hari diawali dengan pembahasan kasus kaum minoritas islam di Filipina oleh Sdri. Belita yang menyatakan bahwa penyebab utama termajinalkannya kaum moro adalah adalah akibat kedatangan bangsa Spanyol padahal bangsa Islam sudah lebih awal menanamkan pengaruhnya di Filipina.
Kemudian Sdr. Ansor bertanya kepada belita apakah ada hubungan antara hilangnya pengaruh Kesultanan Sulu di Filipina terhadap termajinalkannya kaum moro, yang mana kemudian dibenarkan oleh Sdri. Belita bahwa memang saat itu orang-orang islam akhirnya beralih kewilayah selatan Filipina akibat wilayah utara sudah dikuasai bangsa Spanyol.










Kemudian moderator membuka sesi pembahasan baru dan Sdri.Veramia menjadi pembahas kedua yang membahas kasus lepasnya negara Timor-Timor  dimana penyebab utamanya adalah rakyat wilayah timor kala itu tidak merasa diperhatikan oleh pusat sehingga membuat rakyat disana ingin mendirikan negara sendiri meski sebgaian besar rakyat Indonesia sangat kecewa dan menyayangkan terjadinya hal ini. 

The Moro Rebellion was an armed conflict between Moro Indigenous Ethnic groups and the United States military which took place on Mindanao, Sulu, and Palawan in the Philippines but is unconnected to the Spanish–American War in 1898. Wikipedia



Pertanyaan kemudian muncul dari Sdri. Lamtinur Citra yang menanyakan apakah benar telah terjadi genosida dan pelanggaran HAM  kala itu dan Sdr. Firdaus juga menambahkan pertanyaan bagaimana Intervensi Australia kala itu terkait kepentingan Australia di Timor-Timor.
Kemudian karena ada sela yang cukup panjang Sdr. Ansor membantuk memberikan pendapat terkait pendapat dimana kala itu model pemerintahan sangat Sentralistis dan otoriter dimana pembangunan serta perhatian pemerintah sangat terpusat di Pulau Jawa dan cenderung mengabaikan daerah dan ditambahkan pula bahwa kasus pelanggaran ham tidak hanya terjadi di daerah timur Indonesia contohnya di daerah Banyuwangi di era itu juga banyak ditemukan pembunuhan misterius yang terstuktur.
 
Ditambahkan oleh .Sdr. Ferdi  bahwa kepentingan Australia terhadap Timor-Timor karena adanya sumber daya gas dan minyak serta sebagai tempat singgahnya barang dan jasa dan juga sebagai buffer zone.

Karena dirasa cukup oleh moderator dipersilahkan kembali untuk membahas kasus lain dan kali ini Sdr. Ansor yang membahas Sengketa Sungai Mekong yang membentang dari Cina melewati Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam, sengketa dimulai karena negara-negara yang dialiri Sungai ini mulai membangun bendungan yang umumnya bergfungsi sebagai pembangkit listrik dimana total bendungan terdapat 30 yang sedang dibangun dan 25 lainya dalam perencanaan membuat para pemerintah negara terkait gusar. Namun saat ini sudah ada MRC sebagai organisasi antar pemerntah yang membantu terljalinya komunikasi antar negara terkait namun sampai saat ini hanya negara Cina yang masih belum ingin bergabung.

Peta Sungai Mekong

Pertanyanan diajukan oleh Sdri. Belita yang menanyakan dibendungnya air menyebabkan air laut masuk kedalam wilayah sungai, mengapa bendungan tetap dibuat bila hanya merugikan?
Kemudian Sdr. Ansor menanggapi dimana secara logisnya memang jika dibendung maka debit air akan berkurang dan menyebabkan infiltrasi air laut namun hal pembuatan bendungan ini dalah masalah sumber daya yang juga mereka butuhkan.



Setelahnya Sdr.Ferdi menjelaskan bahwa seharusnya dampak dijelaskan dari sisi ekologis dan terjadinya kerugian yang dihasilkan dari ekologis seharusnya menjadi ancaman bagi seluruh negara.
Kemudian Sdr. Wafa juga menanyakan bagaimana hukum internasional memandang sengketa sungai tersebut,dan oleh Sdr. Ansor menjawab jika melihat dari kasus yang sudah sudah seperti di Sungai Nil dan Sungai Rhyne dimana perjainjian intergovermental lebih diprioritaskan dalam hal ini sungai mekong sudah ada MRC sebagai organsisi intergovermental yang menanganinya.


Setelah dirasa cukup Moderator kembali mempersilahkan pembahas yang lain, dan kali ini Sdr. Yusra yang mengajukan diri dan membahas tentang Singapura yang menyebabkan konflik laten di ASEANdimana Singapura ini memiliki pangkalan militer yang mematikan dan memiliki hubungan baik dengan Israel dan Amerika Serikat saat ini juga sangat mendukung suplai senjata mutakhirnya untuk Singapura dengan tinkat downgrade yang hampir setara dengannya. Sehingga hal ini menyebabkan adanya berbagai macam persepsi dari negara-negara disekitarnya dan cenderung menimbulkan konflik pada tingkat laten.


Kemudian pertanyaan muncul dari Sdr. Ansor yang menanyakan apakah ada faktor persamaan geopol antara Israel dan Singapura didalam kerja sama mereka dan ditanggapi oleh Sdri. Citra bahwa pemasuka senjata Singapura hanya diimpor dari AS dan tidak ada persamaan geopol antara Singapura dan Israel.
Sdr. Yusra kemudian selaku pembahas dalam sesi ini mengatakan setiap negara memiliki karakteristik masing-masing dimana dalam hal ini agak mirip Israel juga sebagai negara kecil membutuhkan negara-negara besar untuk bekerja sama demi keamanannya.


Kemudian Sdr. Dias bertanya apakah yang dimaksud dengan konflik laten dan dijawab oleh pembahas bahwa konflik laten adalah konfil yang terpendam tidak nampak dipermukaan. Setelahnya kemudian karena waktu sudah habis moderator kemudian menutup diskusi pada hari ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar