Rabu, 06 Januari 2016

Sosialisasi Masyarakat Ekonomi Asean - kelompok 4 (Elsea, Qorina, & Riski)


Sosialisasi Masyarakat Ekonomi Asean
 Hubungan Internasional di Asia Tenggara HI-B 2013


Nama Kelompok         :
  1. Elsea K. Simanjutak  (1302045136)
  2. Qorina Aulia  (1302045119)
  3. Riski Arianti  (1302045110)


MEA ( Masyrakat Ekonomi ASEAN) dan Pendapat Masyrakat

MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola yaitu mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN. Para anggota ASEAN termasuk Indonesia telah menyepakati suatu perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut. MEA adalah istilah yang hadir dalam indonesia tapi pada dasarnya MEA itu sama saja dengan AEC atau ASEAN ECONOMIC COMMUNITY. Awal mula MEA berawal pada KTT yang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada tanggal 1997 dimana para pemimpin ASEAN akhirnya memutuskan untuk melakukan pengubahan ASEAN dengan menjadi suatu kawasan makmur, stabil dan sangat bersaing dalam perkembangan ekonomi yang berlaku adil dan dapat mengurangi kesenjangan dan kemiskinan sosial ekonomi (ASEAN Vision 2020). Kemudian dilanjutkan pada KTT bali yang terjadi pada bulan Oktober pada tahun 2003, para pemimpin ASEAN mengeluarkan pernyataan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA akan menjadi sebuah tujuan dari perilaku integrasi ekonomi regional di tahun 2020, ASEA SECURITY COMMUNITY dan beberapa komunitas sosial Budaya ASEAN  merupakan dua pilar yang tidak bisa terpisahkan dari komunitas ASEA. Seluruh pihak diharapkan agar dapat bekerja sama secara kuat didalam membangun komunitas ASEAN di tahun 2020. Kemudian, selanjutnya pada pertemuan dengan Menteri EKonomi ASEAN yang telah diselenggarakan di bulan Agustus 2006 yang ada di Kuala Lumpur, Malaysia mulai bersepakat untuk bisa memajukan masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA dengan memiliki target yang jelas dan terjadwal dalam pelaksanaannya.

Di KTT ASEAN yang ke-12 di bulan Januari 2007, para pemimpin mulai menegaskan komitmen mereka tentang melakukan percepatan pembentukan komunitas ASEAN di tahun 2015 yang telah diusulkan oleh ASEAN Vision 2020 dan ASEAN Concord II, dan adanya penandatanganan deklarasi CEBU mengenai percepatan pembentukan komunitas ekonomi ASEAN di tahun 2015 dan untuk melakukan pengubahan ASEAN menjadi suatu daerah perdagangan yang bebas barang, investasi, tenaga kerja terampil, jasa dan aliran modal yang lebih bebas lagi.


Apa Pentingnya Sosialisasi mengenai MEA terhadap Masyarakat Indonesia?

Berbicara soal MEA , sedikit banyak pasti sudah terbayang akan seperti apa MEA nantinya terlaksana. Namun ketika kita melihat lagi pada fakta yang ada dilapangan , bahwasannya MEA belum seluruhnya menjadi sebuah topik yang lumrah untuk dibicarakan masyarakat bahkan tidak tahu menahu mengenai salah satu kerangka kerja ASEAN itu? Jangankan MEA , ASEAN saja masih cukup rancu di pendengaran mereka. Khususnya untuk beberapa orang yang memang memiliki tingkat pendidikan yang tergolong rendah. Kembali menjadi sebuah pertanyaan besar , lalu bagaimana kira-kira pendapat masyarakat umum tentang MEA? Sudah kah mereka berpartisipasi? Atau bahkan hanya ingin menjadi penonton?

Disinilah , kemudian sosialisasi mengenai MEA itu dibutuhkan. Karena ternyata memang tidak banyak orang yang mengetahui tentang MEA. Sedangkan MEA sendiri sudah didepan mata , dan dalam waktu dekat akan diselenggarakan. Sosialisasi dibutuhkan untuk memperkenalkan MEA kepada masyarakat , karena seperti kata pepatah ‘tak kenal maka tak sayang’ maka hal ini dapat di konotasi kan , tak tahu maka tidak akan berkontribusi. Lalu bagaimana kira-kira pendapat masyrakat tentang MEA?


Pendapat Masyarakat tentang MEA?

            Sebulan yang lalu kami melakukan wawancara kepada beberapa orang yang berada atau tepatnya tinggal di Samarinda mengenai sekelumit pengetahuan tentang MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ,berikut adalah hasil wawancara kami :

1.      Pak Yanto (Tukang  Es dawet)








Bentuk Wawancara
Bentuk respon
1.      P: Bapak tau gak Soal MEA?
N: mmmmm,tausih cuman yaitu..setau saya itu soal perdagangan bebas.Jadi kita akan bersaing sama Negara Asia Tenggara atau Asia atau bahkan dunia yakan gitu sih setau saya.
2.       P: Ya pak sebenernya secara garis besar udah bener cuman kita spesifikasikan lagi supaya nantinya bapak tau atau paham mengenai MEA ini. Jadi gini pak,MEA ini adalah strategi yang dicanangkan oleh ASEAN diakhir tahun 2015 nanti yaitu tepatnya akhir Desember mendatangan  untuk kawasan Asia Tenggara yang kerangka kerjanya juga bukannya bukan cuman dari ekonomi saja melainkan sesuai dengan pilar-pilar ASEAN yaitu Ekonomi,Politik Keamanan dan Sosial budaya.Jadi kita ga akan heran lagi nanti kalau ada orang-orang dari luar negeri nanti bakal kerja di Indonesia.Intinya ga cuman buat perdangan berbentuk barang aja pak,tapi juga ada soal tenaga kerja,jasa dan lain-lain. Jadi gimana menurut bapak soal MEA ini, apakah ada untungnya untuk bapak sendiri?
 N: Soal MEA ini saya kira kita kembalikan lagi kepada Pemerintah. Bagaimana Peran pemerintah untuk menyiapkan Sumber daya manusinya agar bisa bersaing dengan yang lain, bagaimana juga pemerintah dalam membimbing UKM.Karena Pemerintah kan yang seharusnya punya peran lebih besar,jadi jangan masyarakat dipersilahkan tanpa ada bimbingan.Seperti saya ini kan anggap saja masuk dalam kategori UKM.Sebenernya saya kalo disuruh ikut pasar bebas ini saya masih nol,karena tidak ada instansi dari pemerintah yang ngasih tau apa itu MEA? Terus harus seperti apa untuk menghadapi MEA itu? Saya kira perlu ada sosialisasi seperti penyuluhan atau seminar , untuk masyarakat seperti kami ini.
3.      P: Baik pak , kemudian menurut bapak apasih dampak positif MEA ini terhadap masyarakat Indonesia
N: Positifnya ya saya kira,belum bisa saya liat sih.Ya Cuma untuk sekarang lebih pada kesiapan . Kira kira siapkah atau tidak? Saya rasa masih pada peran pemerintah , karena kan tidak semua orang tau tentang MEA itu apa ya kan? Saya juga cuman liat-liat berita di tv aja.
4.      P: Kemudian dampak Negatifnya menurut bapak gimana?
N:Produk kita masih kalah bersaing dengan produk luar, dan itu sangat berbahaya untuk Indonesia khususnya untuk pedangan seperti saya dimana produk luar itu kualitasnya bagus dengan harga yang lebih murah dan itu saya berharap kepada pemerintah agar , gimana supaya kita bisa bersaing dengan produk luar.Ya memang bukan Cuma pemerintah tapi masyrakatnya juga. Bahkan sekarang ada orang Indonesia yang lebih bangga bisa makan buah dari luar negeri,padahal buah-buah di Indonesia sendiri ga kalah enaknya.Banggalah dengan produk Indonesia,buat apa kita bangga dengan produk-produk import kan.
Aktif politik – positif, dan kurang sosialisasi 




2.      Pak Gunder (Security)





Bentuk Wawancara
Bentuk respon
1.      P: Siang pak,Bapak tau MEA ga atau Masyarakat Ekonomi Asean?
N: MEA ? apa itu? Ga tau,sama sekali
2.      P: Jadi gini pak,MEA itu adalah singkatan dari Masyarakat Ekonomi Asean yang akan di selenggarakan pada akhir tahun 2015 nanti.Jadi dia nanti akan meliberalkan pasar bebas untuk kawasan Asia Tenggara,kaya misalnya ada pertukaran tenaga kerja , perdagangan dan lain-lain akan dipermudah kalo MEA ini nanti akan terselenggara.Jadi nanti kita ga akan heran lagi kalo misalnya ada tenaga kerja dari luar masuk ke Indonesia misalnya nih , mungkin aja nanti guru-guru atau  bahkan security di sini bukan orang Indonesia lagi,bisa aja dari Thailand atau Singapura atau yang lainnya. Nah jadi gimana menurut bapak , ada ga sih dampak positifnya atau keuntungannya MEA ini untuk Masyarakat Indonesia Sendiri?
N: Kalau untuk saya sendiri sih ga ada untungnya,karena biasanya yang banyak untungnya untuk MEA tadi ya para pengusaha itu.Orang saya juga baru tau MEA itu apa , ya jadi ya ga ada untungnya lah buat saya.
1.      P: oh gitu ya pak,terus kalo kerugiannya pak , kalo misalnya nanti MEA itu bakal terlaksana? Kira –kira aja pak, apa bapak bakal terganggu dengan datangnya tenaga kerja dari luar itu , apa ga takut kalah saing atau gimana?
N: Kalo kerugiannya saya rasa saya juga ada masalah.saya ga takut kalah bersaing.
2.      P: terus gimana cara bapak berkomunikasi kalo semisal rekan kerja bapak nanti itu dari luar negeri?
N: ya mereka suruh belajar bahasa saya.Ya intinya saya ga terlalu perduli lah mau MEA terlaksana kek atau tidak kek, lagian ga ada pengaruh sih rasanya untuk saya.Saya ga merasa di rugikan atau di untungkan.
Apatis – Negatif, kurang sosialisasi dan walaupun tahu tapi tidak mau tahu. 
3.    
  


 

  3. Albert (Siswa SMA Asisi Samarinda)



Bentuk Wawancara
Bentuk respon
1.      P: Kamu tau ga MEA ( Masyarakat Ekonomi ASEAN) itu apa?
N: ga tau
2.      P: jadi kita ngasih tau sedikit nih,MEA itu adalah kerangka kerjanya ASEAN yang akan diselenggarakan di akhir tahun 2015 , berbentuk pasar bebas yang akan diberlakukan oleh Negara-negara dikawasan Asia tenggara. Ga Cuma perdagangan , tapi juga ada pertukaran tenaga kerja kemudian juga dari tiga pilar ASEAN yaitu Politik Keamanan, Sosial budaya dan juga Ekonomi yang nanti juga akan menjadi bagian yang terlibat dalam MEA ini.Mungkin nanti akan dengan mudah kita temui produk-produk dari luar negeri yang akan menjamu pasar Indonesia. Jadi gimana menurut kamu dampak positifnya untuk Indonesia?
N: kalo untuk perdagangan bebas kan, ya berarti nanti akan banyak barang-barang dari luar negeri  yang jadi kan nanti Indonesia akan jadi lebih maju karena jadi penyemangat untuk bersaing dan melakukan inovasi.
3.      P: Dampak Negatifnya menurut kamu?
N: yang pasti meningkatnya budaya konsumtif,kaya jumlah kebutuhan yang ga seharusnya dibeli jadi malah dibeli atau jadi meningkat gitu.
4.      P: Indonesia udah siap ga untuk MEA ini?
N: Siap ga siap sih,artinya walaupun ada beberapa bagian dari masyarakat yang merasa tidak siap toh MEA kan akan tetep jalan.Mana lagi tinggal 1 bulan.Harapan saya sih agar Indonesia jangan sampai tertinggal dengan yang lain , jadi lebih ke mempersiapkan diri aja.Saya sebenernya pro banget sama MEA .
5.      P: menurut kamu ada gak sih produk Indonesia yang bisa diunggulkan untuk bersaing nanti pas MEA?
N : Batik,Indonesia punya batik yang padahal kalo lebih diberi inovasi atau sentuhan-sentuhan fashion yang keren gitu mungkin Batik juga ga akan kalah dari produk-produk luar.Dan saya kira bisa bersaing,kemudian dari makanan atau kuliner itu saya rasa makanan daerah di Indonesia itu juga ga akan kalah bersaing dengan produk luar, kaya misalnya “Rendang” yang kaya akan rempah-rempah khas Indonesia.
Aktif Politik – Positif, kurang sosialisasi, sangat Pro MEA


Saran & Kesimpulan

Dari hasil wawancara diatas , maka kami menyimpulkan dari semua narasumber diatas , masyarakat terbagi-bagi lagi menjadi beberapa golongan yaitu ada yang sangat Pro dengan MEA,Semi Pro dan juga yang apatis. Budaya Politik yang tercipta lebih terarah pada seberapa besar mereka mengetahui soal MEA kemudian bagaimana prospek MEA untuk kedepannya.Namun dari beberapa masyarakat yang telah kita wawancarai sedikit banyak telah mengetahui apa itu MEA. Ada juga sikap masyarakat yang sudah tahu namun berusaha tidak tahu menahu dan tidak menaruh minta apapun terhadap apa yang terjadi didalam negaranya dalam konteks Politik , karena yang mereka tahu mereka hanya bekerja tanpa perduli apa yang terjadi pada tatanan politik domestik maupun luar negeri. Saran yang diberikan adalah , dibutuhkan sosialisasinya yang lebih guna memberikan pengarahan terhadap masyarakat Indonesia, bagaimana harusnya mereka menyikapi salah satu paket kebijakan ASEAN  yaitu MEA yang sudah ada didepan mata? Apakah mereka hanya bertingkah laku sebagai penonton di negara sendiri? Atau harus berkonstribusi. Dan kegiatan apa yang harusnya mereka lakukan agar tidak kalah bersaing dengan tenaga kerja dari luar yang sebentar lagi akan mendominasi pasar tenaga kerja Indonesia.

Peran pemerintah juga dibutuhkan disini , khususnya untuk memberikan dana kepada UKM ataupun berupa kemudahan untuk para UKM yang potensial agar dapat bersaing dengan produk luar. Karena siap tidak siap , Indonesia harus tetap menghadapinya . MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean) yang sebentar lagi akan diselenggarakan , optimis bahwa Indonesia pasti bisa memanfaatkan hal sebagai peluang demi kemajuan Indonesia.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar