Kamis, 07 Januari 2016

Vivi Dwi Setiawati - 1302045121 - Tugas ASEAN Way




NAMA            : Vivi Dwi Setiawati


NIM                :1302045121

ASEAN Way dapat dikatakan sebagai cara-cara ASEAN dalam menanggapi dan menanggulangi permasalahan yang ada serta menjadi suatu pedoman bagi negara Asia Tenggara khususnya untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Karakteristik ASEAN Way ialah penghormatan terhadap kedaulatan negara anggotanya dengan tidak melakukan interensi terhadap masalah internal negara lain, mengusahakan resolusi konflik dengan cara damai serta tidak menggunkan ancaman kekerasan. Metode yang digunakan dalam manajemen konflik melalui konsep ASEAN Way didasarkan pada musyawarah atau konsensus. Adapun Proposal dari Thailand untuk “Flexible Engagement” tahun 1998 merupakan terobosan terbaru untuk perubahan cara diplomasi di ASEAN. Flexible Engagement yang dimaksud ialah perbincangan yang dilakukan oleh negara anggota ASEAN untuk membicarakan tentang masalah-masalah domestik serta kebijakan didalam negeri negara anggota ASEAN tanpa ada maksud untuk mengintervensi negara satu sama lain. Awalnya Proposal dari Thailand tidak diterima oleh negara anggota ASEAN, kecuali Filipina, karena menganggap Proposal tersebut sebagai pelanggaran intervensi isu domestik suatu negara.

Pendekatan secara informal dimaksudkan agar mencairkan ketegangan yang terjadi pada pihak-pihak yang berselisih dengan memanfaatkan nilai positif. Terbentuknya ASEAN merupakan salah satu isu yang menjadi bahasan utama mengenai keamanan, salah satu produk ASEAN dalam menangani isu keamanan adalah deklarasi ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom and Neutrality) November 1971 yang bertujuan untuk menjaga stabilitas keamanan serta menjamin kebebasan, melindungin regional Asia Tenggara dari campur tangan pihak asing. Negara anggota ASEAN sadar bahwa konflik internal masih rentan terjadi dan bisa menyulut lahirnya konflik eksternal. Kesadaran tersebut muncul setelah negara anggota mengkaji kasus masuknya komunis di Vietnam yang disebabkan lemahnya institusi politik domestik.

Pada invasi Vietnam ke Kamboja tahun 1979. ASEAN menganggap hal ini sudah melanggar norma dan prinsip untuk tidak mencampuri urusan internal negara lain dengan melakukan tindakan subversib. Dari sini kemudian ASEAN kembali mendesak Vietnam untuk mengakhiri invasinya terhadap Kamboja (Acharya, 1997).

ASEAN Way merupakan suatu pembentukan identitas bagi negara Asia Tenggara di tengah maraknya dominasi negara Barat dan negara maju dan juga sebagai pedoman bagi negara Asia Tenggara khususnya untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah.

            Menurut saya perlu ada konsep dan suatu perencanaan untuk mengakselerasi ASEAN sesuai dengan kepentingan negara anggota. Dalam menuntaskan sejumlah persoalan atau masalah internal, ASEAN Way  kurang signifikan karena masih terkendala faktor psikologis domestik dan ego masing-masing anggota.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar